Prilly Latuconsina Mengungkapkan Pengalaman Emosional dan Pesan Positif dalam Film ‘Budi Pekerti’

Film “Budi Pekerti” rupanya membawa pengalaman spesial bagi Prilly Latuconsina. Dalam film tersebut, Prilly berperan sebagai Tita, seorang wanita yang memiliki perasaan yang mendalam namun hanya mampu mengekspresikannya melalui tatapan matanya. Perannya sebagai Tita menghadirkan banyak tantangan emosional yang harus dihadapi oleh Prilly.

Prilly mengungkapkan bahwa ia butuh waktu selama tiga bulan untuk memahami karakter Tita dengan baik. Tita adalah sosok yang hanya mampu menyimpan perasaannya dalam hati, tetapi mampu mengungkapkannya melalui tatapannya yang dalam. “Peran Tita adalah peran pertama kali yang aku dapatkan, di mana karakternya hanya mampu mengekspresikan perasaannya lewat tatapan mata,” kata Prilly dengan penuh semangat.

Bacaan Lainnya

Baca juga:Gelaran Jakarta Film Week 2023 Dibuka dengan Film kontroversial, “Budi Pekerti”

Namun, Prilly tidak bisa menghindari fakta bahwa peran Tita membawa dimensi emosional yang sangat tinggi. Ia merasa terhubung dengan karakter Tita, terutama dalam menghadapi perasaan kecewa dan kritikan dari warganet. Prilly mengaku bahwa ketika karakter ibu Tita, Bu Prani, diserang oleh warganet, itu membuatnya menangis. Ini karena Prilly juga pernah mengalami pengalaman serupa di dunia nyata.

Prilly menceritakan bahwa ia juga pernah menghadapi situasi di mana ia menjadi sorotan di media sosial. Meskipun tidak seintens karakter Bu Prani dalam film, Prilly sering mendapatkan komentar negatif dan bahkan terlibat dalam konflik di kolom komentar. Pengalaman ini membantu Prilly untuk memahami lebih dalam bagaimana menghadapi tantangan di dunia maya dan mengelola emosinya.

Baca juga:Prilly Latuconsina Menangi Pemeran Utama Wanita Terbaik di INDONESIAN MOVIE ACTORS AWARDS 2023

Dalam film “Budi Pekerti,” Prilly telah belajar bagaimana menghadapi situasi-situasi sulit dan mengejar kekuatan dalam menghadapi tantangan. Dalam perannya sebagai Tita, ia menyadari betapa pentingnya kesabaran dan pengendalian emosi ketika dihadapkan pada kritikan dan bully di dunia maya. Prilly berharap bahwa film ini bisa memberikan dampak positif kepada mereka yang sering melakukan bully atau memberikan komentar negatif di dunia maya. Melalui kisah Tita, Prilly ingin menyampaikan pesan tentang kehidupan di balik viralitas dan bully yang sering terjadi. Semoga pesan ini bisa membuat orang lebih bijak dalam berinteraksi di dunia maya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *