W-Stories

Warga Aceh Keluhkan Belum Terima Bantuan Pusat, Dedi Mulyadi Datang Bawa Rp 7 Miliar

Advertisement

Warga Aceh yang terdampak banjir dan tanah longsor mengeluhkan belum diterimanya bantuan dari pemerintah pusat. Kondisi ini mendorong Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk turun tangan langsung memberikan bantuan senilai Rp 7 miliar.

Keluhan tersebut disampaikan oleh para pengungsi di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Bencana banjir telah berlangsung hampir dua minggu, namun bantuan dari pemerintah pusat belum juga menyentuh sebagian wilayah terdampak, terutama daerah pedalaman.

Seorang warga Sawang, sbahanur (35), mengungkapkan keresahannya kepada Presiden. “Pak Presiden, belum ada bantuan dari Pemerintah Indonesia hingga saat ini ke pedalaman ini,” ujarnya saat ditemui di lokasi pengungsian, Minggu (7/12/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Ia menambahkan bahwa aliran listrik dan jaringan telekomunikasi di wilayahnya masih belum pulih. Aktivitas warga sehari-hari pun terganggu, dengan lumpur setinggi satu hingga dua meter masih menutupi rumah mereka.

“Pagi kami balik ke rumah membersihkan sisa lumpur, tingginya bisa satu sampai dua meter. Itu melelahkan sekali, sembari memetik sisa sayur untuk dimasak di pengungsian,” tutur sbahanur. Stok beras dilaporkan masih mencukupi, sementara bantuan mi instan dan telur dari relawan mulai berdatangan.

Kondisi paling parah dialami dua desa di Kecamatan Sawang, yakni Desa Babah Krueng dan Desa Riseh, yang masih terisolasi akibat badan jalan yang dipenuhi lumpur. Kendaraan tidak dapat mencapai kedua desa tersebut.

Kebutuhan mendesak warga saat ini meliputi obat-obatan, selimut, kelambu, dan pakaian. “Pak Presiden warga kami belum merasakan bantuan dari Pemerintah Indonesia hingga hari ini. Tolong instruksikan seluruh kekuatan Presiden bantu kami,” pinta sbahanur.

Advertisement

Banjir telah menerjang 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, menyebabkan sejumlah korban hilang, ribuan rumah rusak, dan fasilitas umum tidak berfungsi. Banjir di Aceh Utara dan Aceh Timur sendiri mulai melanda sejak 22 November 2025.

Dedi Mulyadi Salurkan Bantuan

Menanggapi situasi tersebut, Dedi Mulyadi bertolak ke Sumatera untuk menyerahkan bantuan secara langsung. Ia terbang menggunakan pesawat Susi Air dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Kamis (4/12/2025) pagi.

Dedi Mulyadi bersama rombongan dari Pemprov Jabar menuju Padang, Sumatera Barat, untuk membeli keperluan yang akan didistribusikan. Ia diperkirakan berada di Sumatera selama dua hingga tiga hari untuk mendata warga Jabar yang menjadi korban dan menyalurkan bantuan.

“Tergantung situasinya. Kalau situasinya harus ditungguin, harus terus mobilisasi, ya mungkin bisa dua hingga tiga hari. Tapi kalau sudah lancar sistemnya, barangnya sudah tersedia, nanti tinggal ngirim-ngirimin ya saya cukup dua hari,” katanya, dikutip dari Kompas.com.

Dedi memilih berbelanja kebutuhan bantuan di Sumatera Barat karena pertimbangan ketersediaan barang dan harga yang lebih baik dibandingkan Pidie atau Sumatera Utara. Ia menggunakan dua pesawat Susi Air untuk mengantarkan barang ke daerah yang sulit dijangkau lewat darat.

Bantuan senilai total Rp 7 miliar ini merupakan hasil sumbangan dari berbagai pihak, termasuk swasta, BUMD milik Pemprov Jabar, Kadin, Apindo, Korpri, Baznas, bjb, serta donasi pribadi Dedi Mulyadi.

Advertisement