Nama Jason Donovan Yusuf mendadak menjadi sorotan setelah sukses meraih emas bagi Indonesia pada SEA Games 2025 di Bangkok. Torehan gemilang ini bukan hanya kemenangan, tetapi sekaligus menandai perubahan peta kekuatan renang Asia Tenggara.
Dalam debutnya, Jason tampil percaya diri dan mengalahkan perenang-perenang unggulan, termasuk juara bertahan Quah Zheng Wen. Publik pun penasaran dengan profil Jason Donovan Yusuf, mengingat prestasinya terlihat seperti lahir dari atlet berpengalaman.
Namun, perjalanan Jason menuju panggung SEA Games telah ditempa melalui berbagai ajang nasional dan internasional. Lebih lengkapnya, inilah profil Jason Donovan Yusuf.
Profil Jason Donovan Yusuf
Jason Donovan Yusuf lahir dan besar di Jakarta. Tahun 2025 menjadi debutnya di SEA Games, sebuah momentum penting yang langsung ia jawab dengan medali emas. Meski baru pertama kali tampil, prestasinya bukan kejutan bagi dunia renang nasional.
Jason mulai dikenal publik sejak tampil memukau pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh–Sumut saat masih duduk di bangku kelas XII SMA. Pada ajang tersebut, Jason mengoleksi enam medali: dua emas dari nomor 4×100 meter gaya bebas dan 4×100 meter gaya ganti, dua perak dari nomor 50 meter bebas dan 50 meter punggung, serta dua perunggu dari nomor 200 meter punggung dan 100 meter punggung.
Catatan ini langsung menempatkannya dalam radar pembinaan nasional. Ia tercatat sebagai lulusan SMA Tarsisius 1 Jakarta, sekolah yang dikenal banyak mendorong perkembangan atlet muda.
Rekor Nasional dan Internasional
Jason Donovan Yusuf juga memiliki sederet rekor sebelum tampil di panggung Asia Tenggara. Pada Mei 2025, ia memecahkan rekor nasional kelompok umur KU1 (16–18 tahun) nomor 50 meter punggung dengan waktu 25,47 detik. Rekor ini bahkan cukup untuk meraih perak andai ia tampil pada SEA Games 2023.
Ia juga memecahkan rekor nasional KU1 50 meter gaya bebas putra dengan catatan 22,80 detik, memperbaiki rekornya sendiri yang dibuat pada SEA Age 2024 (22,99 detik). Selain itu, pada Asian Schools Games (ASG) 2024, Jason menyumbang dua medali emas dari nomor 50 meter punggung dan 50 meter bebas.
Konsistensi peningkatan waktu yang cepat dalam dua tahun terakhir menjadi alasan kuat mengapa debutnya di SEA Games 2025 begitu dinantikan.
Menghentikan Dominasi Singapura
Salah satu momen paling monumental dalam karier Jason Donovan Yusuf adalah keberhasilannya menghentikan dominasi perenang Singapura, Quah Zheng Wen. Selama satu dekade, Quah menyapu bersih emas 100 meter gaya punggung putra dari SEA Games 2015 hingga 2023.
Namun, di Bangkok, tradisi itu terhenti. Jason menyentuh dinding finis tercepat dengan waktu 55,08 detik. Rekan senegaranya, Farrel Armandio Tangkas, meraih perak dengan 55,89 detik, sementara Quah harus puas dengan perunggu.
Reaksi dan Target
Usai memastikan emas, Jason mengungkapkan rasa syukur sekaligus keterkejutannya. Ia menyatakan tidak menyangka dapat meraih emas pada penampilan perdananya.
Baginya, kemenangan ini menjadi motivasi tambahan menghadapi nomor-nomor yang masih tersisa seperti 50 meter punggung dan 50 meter gaya bebas. Tekad Jason jelas, yaitu ia ingin meraih lebih dari satu emas di SEA Games 2025.
Farrel Armandio Tangkas, yang meraih perak, turut mengapresiasi pencapaiannya sendiri dan keberhasilan Jason. Menurut Farrel, medali tersebut adalah bonus dari kerja kerasnya, dan ia menargetkan mencetak waktu terbaik pada nomor 200 meter gaya punggung putra.
Ketua Harian PB Akuatik Indonesia Harlin E. Rahardjo mengaku bangga, terutama melihat atlet muda seperti Jason tampil tanpa rasa takut. Harlin berharap energi positif tersebut menular ke perenang-perenang lain.
Manajer Timnas Akuatik Indonesia, Wisnu Wardhana, menilai kemenangan Jason sebagai bukti keberhasilan pembibitan jangka panjang. Wisnu mengakui bahwa mereka sejak awal berharap Jason dapat mencuri kemenangan, dan hasilnya melampaui harapan.
Peluang Medali Selanjutnya
Ambisi Jason Donovan Yusuf tidak berhenti pada satu kemenangan. Ia masih akan turun di nomor 50 meter gaya punggung dan 50 meter gaya bebas. Dengan perkembangan waktu yang stabil sejak PON 2024 dan performa yang konsisten pada 2025, peluang Jason untuk menambah medali emas sangat terbuka.
Keberhasilannya membawa Indonesia memimpin perolehan medali pada hari kedua renang SEA Games 2025 menjadi bukti kontribusinya bagi kontingen Merah Putih. Tim Akuatik Indonesia masih memiliki deretan nomor pertandingan yang digelar hingga 15 Desember 2025, dan performa Jason menjadi tolok ukur regenerasi atlet renang putra di kancah internasional.
Sumber: Grid.id






