Marina Budiman: Satu-satunya Perempuan dalam Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia 2025 Versi Forbes
Profil Marina Budiman menjadi sorotan setelah Forbes merilis daftar 10 orang terkaya di Indonesia edisi Desember 2025. Dalam daftar tersebut, Marina Budiman tercatat sebagai satu-satunya perempuan yang berhasil menembus jajaran elite konglomerat nasional.
Kekayaannya melonjak signifikan hingga mencapai miliaran dolar Amerika Serikat. Faktor utama kenaikan tersebut berasal dari penguatan saham PT DCI Indonesia Tbk., perusahaan pusat data yang mencatat lonjakan valuasi luar biasa sepanjang tahun.
Profil Marina Budiman dan Perjalanan Bisnisnya
Marina Budiman dikenal sebagai pengusaha di sektor teknologi dan infrastruktur digital. Ia merupakan co-founder sekaligus Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk. Perusahaan ini kini menjadi salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, bergerak di bidang pusat data dan melayani kebutuhan infrastruktur digital berskala besar.
Peran Marina sebagai pendiri dan pemegang saham utama menempatkannya sebagai tokoh sentral di industri tersebut. Profil Marina Budiman pun identik dengan perkembangan teknologi data center nasional.
Latar Belakang Pendidikan dan Awal Karier
Marina Budiman lahir pada 1961 dan menempuh pendidikan di University of Toronto, Kanada, dengan fokus pada ekonomi dan keuangan. Kariernya dimulai pada 1985 di Bank Bali, tempat ia bekerja bersama Otto Toto Sugiri, yang kelak menjadi mitra bisnis jangka panjangnya.
Pada 1989, Marina Budiman bergabung dengan perusahaan teknologi informasi Sigma Cipta Caraka. Pengalaman ini memperkuat keterlibatannya di sektor teknologi yang saat itu masih berkembang di Indonesia. Lima tahun kemudian, pada 1994, Marina bersama Otto Toto Sugiri mendirikan Indonet, yang dikenal sebagai penyedia layanan internet atau internet service provider (ISP) pertama di Indonesia.
Pendirian PT DCI Indonesia Tbk
Langkah besar berikutnya terjadi pada 2011 ketika Marina Budiman, bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia, mendirikan PT DCI Indonesia Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang pusat data atau data center.
Melansir laman resmi perusahaan, DCII merupakan pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara. Saat ini, DCII memiliki tiga lokasi utama pusat data di Cibitung, Karawang, dan Jakarta, memperkuat posisinya sebagai pemain utama industri data center nasional.
PT DCI Indonesia Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2021 dengan harga saham perdana Rp 420 per saham. Seiring waktu, nilai saham perusahaan ini melonjak tajam, berdampak langsung pada kapitalisasi pasarnya.
Lonjakan Kekayaan Berkat Saham DCII
Keberhasilan Initial Public Offering (IPO) dan pertumbuhan saham DCII menjadi momen krusial dalam pembentukan kekayaan Marina Budiman. Performa DCII mencerminkan tingginya permintaan infrastruktur digital di Indonesia.
Berdasarkan data di laman idx.co.id, Marina Budiman tercatat memiliki 22,51 persen saham DCII, kepemilikan terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri. Dengan porsi saham tersebut, Marina memperoleh manfaat langsung dari kenaikan valuasi perusahaan.
Perusahaan pusat data tersebut mencatat kenaikan harga saham yang sangat signifikan sepanjang tahun. Per Jumat, 12 Desember 2025, harga saham DCII tercatat mencapai Rp 244.800 per saham. Kenaikan ini turut mendorong kapitalisasi pasar DCII hingga sekitar Rp 583 triliun.
Posisi dalam Daftar Orang Terkaya
Dalam daftar Forbes edisi Desember 2025, Marina Budiman menempati peringkat kedelapan orang terkaya di Indonesia. Forbes mencatat kekayaan bersihnya mencapai 8,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 136,7 triliun.
Lonjakan kekayaan ini menjadikannya perempuan terkaya di Indonesia saat ini. Sembilan posisi lainnya diisi oleh pengusaha laki-laki dari sektor perbankan, energi, hingga manufaktur. Masuknya Marina Budiman dalam daftar 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes menegaskan perannya sebagai tokoh penting industri teknologi dan mencatat sejarah sebagai perempuan terkaya di Indonesia saat ini.
Sumber: Grid.id