Karyawan PT Terra Drone Indonesia di Jakarta Pusat berhasil lolos dari maut setelah mendengar suara ledakan keras yang disusul kobaran api di gedung perkantoran mereka. Peristiwa tragis yang menewaskan 22 orang ini menyisakan cerita mencekam dari para saksi mata.
Salah seorang staf HRD berinisial SA menceritakan pengalamannya saat kebakaran hebat melanda kantornya di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) siang. Ia berada di lantai 3 ketika suara ‘bum’ yang diduga berasal dari lantai bawah mengawali rentetan kejadian mengerikan tersebut.
Detik-detik Menegangkan
Menurut keterangan Dea Anjani, ibunda SA, putrinya menelepon dalam keadaan panik sesaat setelah kejadian. “Kantor aku meledak, bos aku mati,” ujar SA kepada ibunya, seperti dikutip dari Kompas.com. Dea sempat lemas mendengar kabar tersebut dan semakin khawatir saat putrinya sulit dihubungi kembali.
Sesampainya di lokasi, Dea lega mendengar putrinya selamat. SA menceritakan bahwa setelah makan siang bersama rekan-rekannya di lantai 3, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras. Tanpa pikir panjang, ia langsung berlari ke bawah dan berhasil keluar dari gedung.
“Iya, tiba-tiba meledak saja. Pas bunyi ‘bum’ gitu, anak saya langsung sigap dia ke bawah. Alhamdulillah bisa selamat,” tutur Dea menirukan ucapan putrinya. Meskipun selamat, SA dilaporkan mengalami syok berat akibat peristiwa tersebut.
Kesaksian Mengerikan
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi SA. Ia harus kehilangan banyak teman dan rekan kerja yang tidak sempat menyelamatkan diri. SA mengungkapkan bahwa pagi harinya ia masih sempat mengobrol dan makan siang bersama mereka.
Yang paling memilukan, SA menerima panggilan telepon dari seorang teman yang masih terjebak di dalam gedung. “Gue udah enggak kuat, tolongin gue, tolong gue,” demikian ucapan teman SA yang terdengar pilu, seperti ditirukan sang ibu. Sayangnya, rekan-rekan SA meninggal dunia akibat sesak napas.
Situasi semakin menekan bagi SA yang berprofesi sebagai HRD, karena ia harus mendata korban selamat dan tewas dalam kejadian tersebut.
Dugaan Penyebab Kebakaran
Sementara itu, saksi lain bernama Dimitri, seorang karyawan, menduga kebakaran berasal dari baterai drone yang meledak di lantai dasar. Gedung tersebut diketahui berfungsi sebagai kantor sekaligus tempat penyimpanan dan pengujian baterai drone.
“Dugaan sementara karena korsleting atau kegagalan termal pada baterai drone, lalu memicu ledakan dan kebakaran,” kata Dimitri, seperti dikutip dari Wartakotalive.com. Dimitri sendiri berhasil menyelamatkan diri dengan berlari ke rooftop bersama karyawan lainnya saat asap mulai memenuhi lantai 2 dan 3.
Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 12.50 WIB dan segera berupaya memadamkan api. Kebakaran yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 12.40 WIB ini menewaskan 22 orang, terdiri dari 7 laki-laki dan 15 perempuan.
Pihak kepolisian telah memeriksa 8 orang saksi dari manajemen dan warga sekitar. Namun, pemilik gedung dan perusahaan belum dimintai keterangan terkait tragedi ini.
Sumber: Grid.id






