Kasus penipuan berkedok jasa penyelenggara pernikahan (wedding organizer) kembali mencuat, kali ini melibatkan sebuah usaha bernama Ayu Puspita. Sebanyak 230 calon pengantin dilaporkan menjadi korban dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp 15 hingga Rp 16 miliar.
Dugaan penipuan ini terungkap setelah sejumlah acara pernikahan yang dijadwalkan pada Sabtu (6/12/2025) di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara batal terlaksana. Para tamu undangan mendapati katering tidak hadir dan vendor yang dijanjikan tidak muncul, menimbulkan kekacauan di hari bahagia.
Awal mula kasus ini terendus melalui unggahan seorang makeup artist pengantin di platform TikTok. Rekaman suasana acara yang kacau tersebut sontak dibanjiri komentar dari warganet lain yang mengaku mengalami pengalaman serupa di hari yang sama. Kejadian ini mendorong para korban untuk membentuk grup WhatsApp guna mendata kerugian dan menyatukan langkah pelaporan.
Perkiraan jumlah korban mencapai 230 pasangan, baik yang acaranya sudah terlanjur digelar maupun yang belum. “Tadi di jam 12.00 WIB kami mutusin hitung. Total kerugian yang udah kami coba buat 15-16 miliar,” ujar salah seorang korban yang enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan keterangan para korban, wedding organizer yang dikelola oleh seorang wanita berinisial AP ini diduga menawarkan paket pernikahan dengan harga sangat menggiurkan. Pola penawaran yang sama dilaporkan digunakan untuk menarik banyak klien. Pihak AP beserta perwakilannya kini telah dibawa ke Polres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan bersama dengan para korban yang menuntut kejelasan.
“Ini semua sudah di Polres Jakarta Utara. Termasuk owner-nya, semuanya, marketing-nya. Mereka berkelit. Pokoknya enggak jelas lah, kami enggak dapat titik terangnya,” ungkap korban.
Rumah Pelaku Digeruduk Ratusan Korban
Kondisi memanas terjadi pada Minggu (7/12/2025) ketika ratusan korban dugaan penipuan mendatangi rumah Ayu Puspita di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Aksi ini viral di media sosial setelah dibagikan oleh para korban.
Salah seorang korban, Samuel, yang menggelar resepsi pernikahannya di Gedung Pelindo, Jakarta Utara, pada Sabtu (6/12/2025) menceritakan pengalamannya. Ia telah melunasi pembayaran sebesar Rp82 juta, namun pada saat acara berlangsung, tidak ada hidangan makanan maupun minuman yang disajikan untuk para tamu undangan.
Peristiwa penggerebekan di kediaman AP memicu gelombang curahan hati para korban di platform Threads. Mereka mengungkapkan dampak emosional yang mendalam.
“Ngerasain bgt tadi sedih liat Ibu” korban pada pingsan, dan sekarang gue juga drop. Tadi juga ada beberapa korban masuk RS, yaAllah jahat banget lu Ayu bikin acara orang pada ancur,” tulis akun Threads jumiyy_, yang juga merupakan korban. Ia mengaku telah memberikan uang muka sebesar Rp 50 juta atau 50 persen dari total biaya paket yang diambilnya.
“Sampe lupa makan gara” seharian ngurusin WO Ayu Puspita???? Heh tanggung jawab lu Ayu nasi tempong gue ampe dingin gue ga nafsu makan gara” udah DP 50 jt!!!,” keluhnya.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Alfian Nurrizal, membenarkan ratusan warga mendatangi kediaman Ayu Puspita. “Iya Minggu siang, yang bersangkutan dibawa warga ke Polres,” ujarnya.
Kapolres Alfian Nurrizal berupaya menengahi situasi dan melakukan interogasi terhadap pemilik wedding organizer tersebut. “Saya akan mengusahakan untuk semuanya (korban penipuan) agar bisa dikembalikan hak-haknya,” ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh korban untuk tetap bersabar dan tenang, serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Sabar-sabar warga yang jadi korban mohon bersabar kami akan mengusahakan,” tegasnya.
Sumber: Grid.id






