Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK Negeri 1 Taliwang, Sumbawa Barat, yang bernama Akbar Sarosa, mendapati dirinya tengah menjadi sorotan tajam media sosial akibat kontroversi yang berkaitan dengan peneguran terhadap beberapa siswanya yang menolak melaksanakan salat berjamaah. Kejadian ini tidak hanya menciptakan kegemparan di dunia maya, tetapi juga mengakibatkan pelaporan terhadap guru tersebut ke pihak berwajib dan tuntutan sebesar Rp 50 juta dari orangtua murid yang merasa tidak puas dengan tindakan Akbar.
Kisah dramatis ini berawal ketika Akbar Sarosa, seorang guru PAI yang peduli akan nilai-nilai keagamaan, mengarahkan siswanya untuk menjalankan salat berjamaah, seiring dengan tiba waktu zuhur. Namun, takdir berkata lain, ada tiga siswa yang menolak untuk mengikuti perintahnya untuk salat berjamaah. Upaya peneguran yang dilakukan oleh Akbar pun tidak menghasilkan respons yang diharapkan, sehingga dengan hati yang berat, ia mengambil langkah kontroversial dengan memukul telapak tangan dan pundak ketiga siswa yang menolak tersebut sebagai hukuman.