Sebuah kontroversi telah muncul dalam dunia pendidikan, di mana seorang guru bernama Akbar Sarosa kini menghadapi ancaman penjara setelah dilaporkan oleh orang tua salah satu muridnya. Pelapor merasa tidak puas karena Akbar Sarosa telah memukul anaknya sebagai tindakan disiplin karena menolak untuk melakukan sholat di sekolah.
Kasus ini menunjukkan konflik antara pendidikan di sekolah dan peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Akbar Sarosa berpegang pada alasan bahwa sholat berjamaah adalah bagian dari program sekolah yang harus diikuti oleh para siswa, sementara orang tua siswa merasa bahwa tindakan fisik terhadap anak mereka tidak dapat diterima.
Mustakim Patawari, Ketua Komite SMKN 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), memahami bahwa tindakan Akbar adalah upaya untuk mendisiplinkan siswa agar patuh terhadap program sekolah. Namun, Mustakim Patawari juga khawatir bahwa jika hakim memutuskan Akbar bersalah, hal ini bisa menjadi contoh buruk bagi guru lainnya.