Profil Akbar Sarosa, Guru Agama yang Nyaris Dipenjara Gegara Hukum Siswa Yang Tidak Sholat Viral

Pak akbar guru yang dilaporkan Orang tua siswa

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK Negeri 1 Taliwang, Sumbawa Barat, yakni Akbar Sarosa, mendapati dirinya dalam sorotan tajam media sosial akibat kontroversi terkait peneguran terhadap beberapa siswanya yang tidak mau melaksanakan salat berjamaah. Kejadian ini berujung pada pelaporan guru tersebut ke pihak berwajib dan tuntutan sebesar Rp 50 juta dari orangtua murid yang merasa tidak puas dengan tindakan Akbar.

Peristiwa tersebut bermula ketika Akbar Sarosa mengarahkan siswanya untuk menjalankan salat berjamaah karena waktu zuhur telah tiba. Namun, sayangnya, ada tiga siswa yang menolak untuk melaksanakan salat berjamaah. Upaya peneguran yang dilakukan Akbar pun tidak mendapatkan respons yang diharapkan, sehingga ia akhirnya mengambil tindakan dengan memukul telapak tangan dan pundak ketiga siswa tersebut sebagai hukuman.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Pak Akbar Menghadapi Ancaman Penjara Gegara Hukum Siswa Tidak Sholat

Namun, tindakan ini menimbulkan reaksi keras dari orangtua salah satu siswa yang merasa anaknya tidak seharusnya mendapat hukuman seperti itu. Sebagai respons, orangtua murid tersebut melaporkan Akbar Sarosa kepada pihak berwajib dan mengajukan tuntutan sebesar Rp 50 juta.

Pihak berwenang kini tengah menghadapi kasus ini, dan sidang penentuan akan diadakan dalam waktu dekat. Sementara itu, berbagai reaksi dari masyarakat, termasuk rekan-rekan guru, tidak terelakkan. Dalam aksi solidaritas, para guru di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menunjukkan dukungan mereka kepada Akbar Sarosa. Mereka berharap agar Akbar dapat mendapatkan keadilan dalam kasus ini.

Di tengah polemik ini, Akbar Sarosa juga meminta dukungan dan doa dari netizen serta rekan sesama guru. Situasi ini menimbulkan perasaan sedih dan kebingungan di kalangan guru yang merasa terjebak dalam situasi yang sulit. Semoga kasus ini bisa diungkap dengan adil, dan para pihak dapat mencari solusi yang terbaik demi kepentingan bers

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *