Karina Ranau Ungkap Beban Emosional: “Nangis Terus, Nggak Enak Sama Keluarga”

Karina Ranau mengungkapkan tekanan emosional yang dirasakannya setelah kepergian sang suami, Epy Kusnandar. Ia mengaku kesulitan menahan air mata, meski berusaha tampil kuat di hadapan keluarga.

“Saya tuh kadang suka merasa nggak enak sama keluarga karena saya nangis terus,” ujar Karina saat ditemui di Rumah Duka, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Karina menyampaikan keinginannya untuk terlihat tegar agar tidak membebani orang-orang terdekatnya. Namun, kesedihan yang datang tiba-tiba membuatnya kehilangan kendali atas emosinya.

“Saya maunya ikhlas, tapi kadang rasanya susah banget,” ucapnya pelan.

Menurut Karina, anggota keluarga lain turut merasakan kesedihan melihat dirinya terus menangis. Hal ini justru membuatnya semakin khawatir memperpanjang suasana duka di rumah.

“Kalau saya nangis, mereka ikut sedih, jadi saya makin merasa bersalah,” jelas Karina.

Ia mencoba mengalihkan perhatian dengan berbagai aktivitas agar emosinya tidak meledak. Meskipun demikian, momen-momen kecil kerap memicu ingatan tentang mendiang suaminya.

“Kadang lihat barang beliau saja langsung mewek,” tutur Karina.

Karina menegaskan bahwa ia sedang belajar menerima kenyataan secara perlahan. Ia menyadari proses berduka tidak bisa dipaksakan, meskipun ia berharap segera kembali stabil.

“Saya usahain pelan-pelan, nggak bisa langsung hilang sedihnya,” katanya.

Tekanan emosional ini membuat Karina banyak merenung mengenai perannya dalam keluarga. Ia bertekad untuk tetap menjadi sosok yang kuat, sesuai dengan harapan mendiang suaminya.

“Mas Epy selalu bilang saya harus kuat, kata-kata itu yang saya pegang sekarang,” ungkap Karina.

Karina juga mengaku sering berkomunikasi dengan keluarga untuk memastikan mereka tidak ikut terbebani. Ia merasa percakapan menjadi cara terbaik untuk mengurangi rasa bersalahnya.

“Saya bilang ke mereka, ‘maaf ya kalau saya kelihatan rapuh terus belakangan ini’,” ujarnya.

Di tengah upayanya untuk bangkit kembali, Karina berharap keluarganya dapat memahami proses emosional yang sedang dijalaninya. Ia ingin kembali menjalani hari-hari dengan lebih tenang tanpa menyakiti diri sendiri.

“Semoga saya bisa lebih ikhlas tanpa bikin orang sekitar ikut sedih,” tutup Karina Ranau.

Sumber: Grid.id