Keberanian Inul Daratista membuka suara terkait kenaikan pajak hiburan menuai kontroversi dan tudingan politisasi. Dalam pernyataan resminya, penyanyi kondang ini mengklarifikasi dan memperingatkan netizen mengenai kesalahpahaman yang berkembang.
Dalam sebuah video yang memperlihatkan kondisi rumah karaoke InulVizta viral, tudingan muncul bahwa Inul Daratista mendukung calon presiden tertentu. Netizen pun mempertanyakan posisinya dalam angka 1-2-3, mengingat keberpihakannya pada masa pemerintahan sebelumnya.
Namun, Inul Daratista meluruskan persepsi ini dengan tegas. Dalam pernyataannya di Instagram Stories, ia menegaskan bahwa saat ini dia berada di garis depan, mengelola usahanya sendiri yang menjadi mata pencaharian ribuan karyawan InulVizta.
Baca juga:Inul Daratista Berpaling dari Santan ke FiberCreme demi Gaya Hidup Sehat
“Ini bukan tentang politik angka. Saya berdiri sendiri tanpa topeng dan sukses menghidupi ribuan orang bertahun-tahun tanpa minta apresiasi atau dipuja-puji,” tulis Inul Daratista. Ia menekankan bahwa jaringan rumah karaoke tersebut adalah hasil dari usaha dan perjuangannya sendiri.
Dalam konteks protesnya terhadap kenaikan pajak hiburan, Inul Daratista tidak takut untuk bersuara keras. Melalui cuitannya, ia menyuarakan keadilan dan menantang para pemimpin negara untuk mendengarkan suara perempuan yang tidak takut berteriak lantang demi nasib ribuan orang.
“Sekarang sudah 18 tahun menghidupi ribuan orang tanpa minta belas kasih orang lain, tanpa minta uang dititipkan untuk saya kelola, tanpa minta dipuja-puji dan diapresiasi,” tegas Inul Daratista. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa keadilan dari Pemerintah Indonesia sangat diperlukan agar mata rantai ekonomi yang dibangunnya selama bertahun-tahun tetap berlanjut.
Baca juga:Inul Daratista
Ia berharap agar wacana kebijakan kenaikan pajak hiburan sebesar 40-75 persen dapat dikaji ulang, mengingat dampaknya terhadap keberlangsungan usaha dan nasib ribuan orang yang bergantung pada InulVizta. Protes Inul Daratista mencerminkan kepedulian seorang pebisnis terhadap karyawan dan kelangsungan usaha di tengah kebijakan yang dinilai memberatkan.
