Disaat ku Menatap Langit
Apa engkau juga menatapnya
Cobalah kau pejamkan mata
Gerimis jatuh bagai air mata
Kuharap dirimu bisa menunggu
Besar harap aku ingin bertemu
Sumpah mati diriku sangat rindu
Aku coba merayu Tuhanku
Berdoa di dalam sujudku
Jika kita ditakdirkan bersatu
Betapa bahagianya aku
Memiliki kamu anugerah
Kau perhiasan yang kupunya
Kusebut namamu di dalam doa
Semoga Kita Bersama
Baca juga: Lirik dan Makna Lagu Menjelang Pagi – Fatin Shidqia Lubis(Buka di tab peramban baru)
Berikut makna dan Arti dari lirik lagu ini
Lirik lagu ini tampaknya menggambarkan perasaan seseorang yang tengah merindukan kehadiran seseorang yang dicintai. Saat si penyanyi menatap langit, dia bertanya apakah orang yang dicintainya juga sedang menatap langit pada saat yang sama. Petunjuk untuk menutup mata dan merasakan gerimis yang jatuh bagai air mata menunjukkan atmosfer yang sedih dan melankolis. Dalam ungkapan keinginannya untuk bertemu, si penyanyi menyampaikan harapannya agar orang yang dicintainya bisa menunggu, dan rasa rindunya sangat besar sehingga dia bersumpah mati.
Pada paragraf kedua, lirik menggambarkan upaya si penyanyi untuk merayu Tuhan melalui doanya yang dilakukan dalam sujud. Ada ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan yang sangat mendalam jika mereka ditakdirkan bersatu. Si penyanyi menyatakan bahwa memiliki orang yang dicintai adalah anugerah, dan orang tersebut dianggap sebagai perhiasan yang dimilikinya. Nama orang yang dicintai disebut dalam doa, dan harapannya adalah agar mereka bisa bersama-sama. Keseluruhan lirik menciptakan nuansa emosional yang kuat, dengan sentuhan spiritual dan perasaan cinta yang mendalam.