Pemilik Wisata Jembatan Kaca The Geong Jadi Tersangka

jembatan Kaca the geong pecah, pengunjung jatuh

Banyumas, 30 Oktober 2023 – Kabar mengenai insiden pecahnya jembatan kaca di wisata The Geong, hutan Limpakuwus, telah mencengangkan banyak pihak. Empat pengunjung menjadi korban, dan sayangnya, salah satunya meninggal dunia. Penyidikan oleh Polresta Banyumas telah memunculkan fakta-fakta yang mengarah kepada pemilik dan pengelola wisata tersebut, ES (63), sebagai tersangka utama dalam kasus ini.

Kombes Edy Suranta Sitepu, Kapolresta Banyumas, menjelaskan bahwa penyelidikannya mengungkap sejumlah kelalaian yang dilakukan pengelola wisata The Geong yang mengakibatkan tragedi tersebut. Salah satunya adalah penggunaan jembatan kaca tanpa izin resmi dan tanpa sertifikasi keamanan yang layak. Selain itu, kurangnya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjaga keamanan pengunjung juga menjadi masalah serius.

Baca juga:Hasil Penyelidikan Polisi Ungkap Kondisi Jembatan Kaca The Geong Setelah 11 Bulan

Lebih lanjut, terungkap bahwa ketinggian pilar-pilar yang menyangga jembatan kaca tidak seragam, menyebabkan getaran yang mengkhawatirkan. Pada pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa kaca yang dipasang hanya berlapis satu dengan ketebalan 1,2 cm, sedangkan ketebalan yang aman adalah 2 lapis dengan ketebalan total sekitar 3,6 cm. Fakta ini memberikan gambaran tentang ketidakpatuhan dalam perencanaan dan konstruksi jembatan kaca The Geong.

Selain itu, tersangka ES juga mendesain jembatan kaca ini tanpa melakukan kajian keselamatan yang memadai. Dr. Noor Intang, seorang Profesi Ahli Bangunan Gedung Banyumas Cilacap, mengungkapkan bahwa kaca yang digunakan pada jembatan kaca tersebut adalah kaca bekas yang telah cacat, dan tidak sesuai dengan standar keselamatan. Ia menjelaskan bahwa kaca tersebut seharusnya berjenis laminated, atau seperti “sandwich,” untuk menjaga keamanan. Namun, jembatan kaca The Geong juga tidak memiliki bantalan karet yang sesuai dan lem silen, yang merupakan bagian penting dari struktur keselamatan.

Baca juga:Tragedi di The Geong: Jembatan Kaca yang Belum Diuji Kelaikan Selama 11 Bulan

Berdasarkan penyelidikan ini, lima wisata jembatan kaca lainnya di Kabupaten Banyumas, seperti Loka Wisata Baturraden, Caping Park, Taman Botani, dan Safari See To Sky, telah ditutup sementara sebagai langkah pencegahan. PJ Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, telah mengeluarkan surat edaran yang menuntut semua pengelola wisata jembatan kaca untuk memperoleh sertifikasi layak fungsi sebelum dapat beroperasi.

Insiden tragis ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam pengelolaan tempat-tempat wisata yang melibatkan struktur kaca yang unik. Kesalahan dan kelalaian dalam perencanaan serta pelaksanaan konstruksi dapat mengancam nyawa pengunjung. Semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata diharapkan dapat belajar dari insiden ini dan memastikan bahwa tempat-tempat wisata mereka memenuhi standar keamanan yang ketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *