Viral Nenek Eni Diusir Menantu dan Cucu Sendiri dari Rumah

nenek eni diusir cucunya dari rumah

Kisah Nenek Eni Susilawati adalah cerminan pahit dari realitas pahit yang mungkin tak terduga oleh banyak orang. Kisahnya telah viral di media sosial, menggugah emosi dan simpati banyak individu yang tergerak oleh penderitaannya.

Nenek Eni, yang saat ini berusia 56 tahun, menemui dirinya terlantar, tanpa tempat tinggal yang layak, dan terpaksa tinggal di Dinas Sosial Kota Bogor. Dia menghadapi situasi ini setelah diusir oleh cucu dan menantunya, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan keamanan.

Bacaan Lainnya

Baca juga:Umay Shahab, dari Layar ke Sutradara Muda: Seru dan Deg-degan

Ketika pertama kali mendengar cerita Nenek Eni, sambil menahan tangis, dia menceritakan kisah hidupnya yang menyayat hati. Awalnya, dia memiliki dua anak, tinggal bersama keluarga di Jakarta, dan mencari nafkah dengan keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, waktu telah berubah, dan seiring bertambahnya usia, dia merasa kesulitan untuk terus bekerja.

“Punya anak dua, satu di Jakarta, satu di Bogor. Selama ini nenek tinggal di Jakarta, kerja, kerja, kerja, lama-lama orang tidak mau (kasih kerjaan), sekarang nganggur, tinggal sama anak,” ungkap Nenek Eni.

Baca juga:Dua Pemuda yang Rampas uang dan Menganiaya Pengemis Disabilitas Positif Narkoba

Namun, yang sangat menyayat hati adalah bahwa bukannya mendapatkan bantuan dan perhatian dari anak-anaknya, Nenek Eni justru mendapati dirinya diusir oleh cucunya. Penyebab di balik tindakan ini sangat tragis. Pertama, cucunya tidak ingin lagi menyediakan tempat tinggal bagi Nenek Eni, meskipun dia bekerja sebagai seorang guru dan memiliki kemampuan untuk melakukannya. Nenek Eni berkata, “Sekarang yang bekerja adalah cucu nenek, dia guru. Cucu saya tidak ingin hasil kerjanya dimakan orang lain. Dia hanya ingin orangtuanya yang menikmatinya. Otomatis, saya diusir oleh cucu saya.”

Baca juga:Cekcok berujung Duel Mematikan di Kafe Mutiara Buton, Cemburu Buta Merenggut Nyawa

Alasan kedua, yang bahkan lebih menyedihkan, berkaitan dengan seorang sapi. Nenek Eni memiliki sapi yang dia miliki sendiri, tapi mantu perempuannya mengklaim kepemilikan sapi tersebut dan dengan tegas meminta Nenek Eni untuk pergi. Nenek Eni mengungkapkan, “Saya memiliki sapi, saya katakan kepada anak saya, ‘Jual saja sapi itu untuk modal.’ Namun, mantu saya tidak setuju, bahkan mengatakan kepada anaknya untuk mengusir saya. Saat saya sedang berbaring santai, cucu saya datang dan mengatakan, ‘Nenek harus pergi dari sini, rumah ini adalah milik bapak nenek, begitu juga dengan sapi itu. Tidak ada diskusi lebih lanjut. Itu sapi milik nenek, dikelola oleh bapak nenek, dan hasil penjualannya akan dibagi-bagikan.’ Tak ada akhirnya, dia hanya berbicara tentang sapi. Itu sapi nenek, dikelola oleh bapak nenek, dan hasil penjualannya akan dibagi-bagikan.”

Baca juga:Misteri Kabut Tebal di Siang Hari di Pantai Gunungkidul dan Bantul

Ketika Nenek Eni mencari bantuan dan melaporkan perlakuan kasar yang dia alami kepada anak kandungnya, reaksinya tidak lebih dari pasrah. “Anak saya pulang dari bekerja, saya bilang, ‘Cucumu mengusirku.’ Anak saya hanya berkata, ‘Apa? Itu adalah ibu saya, bagaimana mungkin dia diusir?’” ungkap Nenek Eni.

Ketika Nenek Eni tiba di Bogor dalam upaya mencari tempat perlindungan, dia tidak menemukan pelukan keluarga, melainkan hanya kekerasan verbal dari menantunya. “Satu anak lagi tinggal di Bogor. Saya lupa alamatnya di sana. Ketika saya tiba di sana, menantu perempuan saya berkata, ‘Sudah tidak memiliki apa-apa lagi yang datang kemari,’ dan saya digertak. Dia berkata, ‘Dulu kamu punya uang di Rini, sekarang kamu tidak memiliki apa-apa dan lari kemari,’” ungkap Nenek Eni dengan berlinang air mata.

Baca juga:Fakta-Fakta Kasus Kekerasan dan Penganiayaan pada Selebgram Afifah Riyad

Situasi ini membuat Nenek Eni merasa terpuruk dan putus asa. Bahkan cucunya yang seharusnya mendukungnya bertanya kepada ayahnya mengapa ibunya tidak pulang. Akhirnya, Nenek Eni memutuskan untuk kabur lagi, merasa bahwa dia tidak memiliki pilihan lain. Saat ini, dia berada di Dinas Sosial Kota Bogor dengan harapan untuk mendapatkan tempat tinggal sementara.

Kisah Nenek Eni yang memilukan telah menarik perhatian banyak orang, dan ceritanya dibagikan oleh Dody Wahyudin di media sosial. Dody berpesan kepada anak-anak Nenek Eni untuk segera menjemput ibunya yang kini berada di Dinas Sosial Kota Bogor. “Dan terjadi lagi, lansia terlantar tanpa arah tujuan. Jemputlah sekarang neneknya, dia berada di sini,” kata Dody Wahyudin.

Baca juga:Selebgram Afifah Riyad Dianiaya Mantan Pacar Suaminya, Ini Kronologinya!

Kisah Nenek Eni adalah pengingat yang menyayat hati tentang pentingnya menghormati dan merawat orang tua, terutama di masa tua mereka. Semua orang harus membantu dan melindungi orang-orang yang paling rentan dalam keluarga kita, dan bersama-sama, kita dapat mencegah cerita-cerita seperti ini terulang di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *