Kebakaran Rumput di Stadion Kanjuruhan: Bukan Kebakaran, Melainkan Pembersihan

ilustrasi kebakaran

Malang – Kabar mengenai kebakaran Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang pada malam Minggu (1/10) telah mendapat klarifikasi resmi dari Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana. Putu menjelaskan bahwa api yang terlihat adalah hasil dari pembersihan rumput dan ilalang di dalam Stadion Kanjuruhan, bukan kebakaran sesungguhnya.

“Dalam rangka renovasi Stadion Kanjuruhan yang dilakukan oleh PT Waskita Karya, kami melakukan pembersihan sisa-sisa potongan rumput dan ilalang dengan cara dibakar yang ada di lapangan rumput Stadion Kanjuruhan,” jelas Putu dalam keterangannya pada Senin (2/10).

Bacaan Lainnya

Baca juga: Kebakaran di Stadion Kanjuruhan Saat Peringatan Tragedi 1 Tahun

Pembersihan ini diperlukan karena rumput dan ilalang di lapangan Stadion Kanjuruhan telah tumbuh dengan tinggi. Saat ini, stadion tersebut sedang dalam proses renovasi, dan pembersihan ini merupakan bagian dari upaya perbaikan.

Sementara itu, pada saat yang bersamaan, sejumlah suporter berkumpul di Stadion Kanjuruhan untuk menggelar doa bersama dan memperingati satu tahun tragedi Kanjuruhan. Kegiatan ini dipimpin oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, serta komunitas Arema dari berbagai daerah di Kabupaten Malang.

Putu menekankan bahwa kondisi Stadion Kanjuruhan saat ini masih dalam proses renovasi, dan tidak ada kebakaran yang terjadi. “Kondisi dalam stadion saat ini dilakukan pembersihan dalam rangka pembangunan yang masih terus berjalan,” tambahnya.

Baca juga: Rumput Stadion Kanjuruhan Terbakar Saat Peringatan Tragedi, Diduga Akibat Puntung Rokok

Renovasi Stadion Kanjuruhan tetap menjadi perdebatan. Pada peringatan satu tahun tragedi yang menewaskan 135 orang, Devi Athok, salah satu keluarga korban, mengungkapkan kekhawatirannya. Menurut Devi, pemerintah harus memastikan bahwa keadilan bagi keluarga korban telah terpenuhi sebelum melanjutkan renovasi stadion.

“Ini selesaikan dulu laporan model B kami, setelah itu bolehlah renovasi. Stadion ini milik rakyat, bukan milik saya. Jika rakyat tidak setuju, tolong pertimbangkan lagi. Ini bukti pembunuhan yang menimpa anak saya dan ratusan korban lainnya,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *