Senin (25/09/23) menjadi hari yang kelam di Madrasah Aliyah Yasua, Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, ketika seorang siswa berinisial AR (16) mengubah suasana menjadi suram dengan tindakan kejamnya. Pada pukul 10.00 WIB, AR tiba-tiba memasuki ruang VII tempat guru olahraga, Ali Fatkhur Rohman S.Pd, sedang melakukan pengawasan Penilaian Tengah Semester (PTS) di kelas.
Tak ada yang menduga bahwa AR, seorang siswa yang seharusnya menjadi harapan masa depan, akan melakukan aksi mengerikan itu. Iptu Suwondo, Kapolsek Kebonagung, menjelaskan bahwa AR datang dengan wajah yang penuh rasa sakit, mengucapkan salam, dan tanpa ragu-ragu, ia mengeluarkan sabit dari balik pinggangnya. Sabit itu diarahkan ke arah leher sebelah kanan dan lengan sebelah kiri Ali Fatkhur Rohman.
Setelah aksi pembacokan mengerikan itu, AR dengan cepat membuang sabitnya di lapangan dan kabur dengan sepeda motor menuju jalan raya Semarang-Purwodadi. Ali Fatkhur Rohman S.Pd, sang guru yang menjadi korban, tergeletak dengan luka serius di ruang kelas. Segera, ia dilarikan ke Rumah Sakit Getas Pendopo Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, dan kemudian dirujuk ke RS Karyadi Semarang.
Pertanyaan muncul: Mengapa AR melakukan aksi kejam ini? Diduga kuat, pelaku sering absen dari sekolah dan bahkan sering tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Ali Fatkhur Rohman S.Pd, yang selama ini memberikan nasehat dan teguran kepada AR, mungkin telah mencoba membantu siswanya itu, tetapi tampaknya AR tidak menerima bantuan itu dengan baik.
Kini, tragedi ini telah merenggut kebahagiaan dan kedamaian di Madrasah Aliyah Yasua. Seluruh komunitas sekolah merasakan kepedihan mendalam akibat insiden tragis ini. Semoga Ali Fatkhur Rohman S.Pd segera pulih dan bahwa pelaku AR bisa mendapatkan pertolongan serta pembinaan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka-luka yang mendalam dalam dirinya.
