JAKARTA – Balasan tajam datang dari Verny Hasan setelah pernyataan Meiske, ibu dari Denny Sumargo, mengenai polemik tes DNA mereka. Meiske sempat menyampaikan pesan tegas agar Verny tidak menjadikan dirinya sebagai perempuan yang merendahkan diri.
Verny Hasan merespons dengan bijak melalui unggahan terbarunya di Instagram. Dalam pesan yang penuh makna, ia menyerukan agar jangan sekali-kali menilai seseorang dari penampilannya saja.
“Jangan pernah menilai orang dari pekerjaannya. Bahkan seseorang yang menjadi pemandu karaoke tidak bisa dianggap murahan begitu saja. Kita tidak pernah tahu tentang perjalanan hidup seseorang,” tulis Verny dengan penuh kesadaran, pada Senin (28/8/2023).
Ia melanjutkan, “Mungkin saja dia adalah tulang punggung keluarga yang harus menanggung beban hidup besar. Atau mungkin pendidikannya terbatas, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. Atau mungkin ada anggota keluarganya, seperti ayah atau ibunya, yang memerlukan biaya pengobatan. Inilah sebabnya dia memilih pekerjaannya dengan sungguh-sungguh.”
Perempuan berusia 34 tahun ini memberikan pesan mendalam, bahwa sebelum mencaci orang lain, kita seharusnya melihat ke dalam diri kita sendiri. Ia mengingatkan bahwa orang yang dihujat belum tentu memiliki karakter buruk.
“Sebelum mencela seseorang, marilah kita merenung tentang kondisi mereka. Mari kita memeriksa hati dan niat kita. Kita yang rajin beribadah belum tentu memiliki budi pekerti yang baik,” tegasnya.
Sebelumnya, Meiske, ibu dari Denny Sumargo, memberikan tanggapannya terhadap keputusan Verny Hasan untuk kembali mengangkat isu tes DNA yang telah selesai diputuskan. Dalam nada tegas, Meiske meminta Verny untuk menjadi wanita yang memiliki martabat. Ia menekankan agar Verny tidak merendahkan diri menjadi perempuan murahan.
“Jadilah wanita yang memiliki kelas. Jangan menjadi wanita yang rendah diri,” ungkap Meiske dengan tegas, seperti yang dikutip dari Intens Investigasi.
Meiske nampak kecewa dengan sikap Verny yang mengulang isu yang sudah seharusnya selesai. Ia bahkan mengundang Verny untuk berbicara secara pribadi, berdua.
“Jika Anda masih merasa tidak puas, silakan datang. Jika Anda enggan berbicara dengan Denny, ibunya ada di sini. Cari saya, kita sebagai wanita bisa berbicara hati ke hati,” tawarnya dengan sikap bijak.
