Dunia hiburan tanah air dikejutkan dengan pengakuan mengejutkan dari aktor terkenal Ammar Zoni yang mengaku menggunakan narkoba jenis sabu-sabu sebagai upaya untuk menurunkan berat badannya. Pernyataan tersebut mengundang perhatian publik dan media, dengan berbagai pandangan yang berbeda.
Menurut kakak Ammar, Aditya Zoni, peristiwa ini berawal dari body shaming yang dialami oleh Ammar di media sosial. “Karena konten-konten di media sosial bisa berdampak seperti itu, mungkin bang Ammar merasa (body shaming),” kata Aditya Zoni di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (24/8/2023).
Namun, Aditya tidak membenarkan tindakan kakaknya tersebut. Dia menegaskan bahwa ada banyak cara yang lebih sehat dan tepat untuk menurunkan berat badan, seperti berolahraga secara teratur. “Kurus kan banyak jalannya, ngegym lah, atau lari buang kalori segalamacam,” ujar Aditya Zoni.
Kuasa hukum Ammar Zoni, Abdullah Emile Oemar Alamudy, mengungkapkan bahwa kliennya sempat berhasil berhenti mengkonsumsi narkotika selama tujuh tahun sebelum akhirnya kembali terjerumus. Diketahui bahwa dampak dari body shaming yang dialami Ammar membuatnya kembali mengonsumsi narkotika.
“Kalau dari persidangan tadi sempat kita terima juga bahwa Ammar itu sempat 7 tahun dia berhenti berarti kan baru, baru kambuh lah jadi ya mungkin gara-gara badan (body shaming) sorotan netizen,” pungkas Abdullah.
Kasus ini tidak hanya mencuri perhatian publik terhadap isu narkoba di kalangan selebriti, tetapi juga mengangkat perbincangan mengenai dampak negatif dari body shaming di media sosial. Semakin meningkatnya tekanan untuk memiliki penampilan fisik yang sempurna dapat berdampak serius pada kesehatan mental seseorang.
Kini, mata publik tertuju pada perkembangan lebih lanjut dari kasus ini dan bagaimana Ammar Zoni dan pihak terkait akan mengatasi masalah ini ke depannya.
