Lirik dan Makna atau Arti Lagu Nabila Taqiyyah – Ku Ingin Pisah

Nabila Taqiyyah - Ku Ingin Pisah

Sampai kapan ku harus menunggu
Kisah kita seperti yang dulu
Karena kini ku merasa sendiri

Aku tanya kapan ada waktu
Tak ku dengar sedikit jawabmu
Salahkah aku bila mulai meragu

Bacaan Lainnya

Hanya pilu bukan lagi rindu dirimu

Ku Lelah, ku rasa cukup di sini
Kau berubah tak peduli
Dulu indah kini cinta pergi sudah

Ku menyerah, tak seperti dulu lagi
Habis air mata ini
Tapi maaf bila ku ingin pisah

T’lah ku coba semua cara
Untuk pertahankan kita
Tapi tak bisa semuanya kupaksa
Pergi janganlah kembali

Tapi maaf bila kuingin pisah

Ku lelah ku rasa cukup di sini
Kau berubah tak peduli
Dulu indah kini cinta pergi sudah

Ku menyerah tak seperti dulu lagi
Habis air mata ini
Tapi maaf bila ku ingin pisah
Tapi maaf bila ku ingin pisah

Baca juga:LESTI KEJORA, LYODRA, NABILA TAQIYYAH Tampil Spektakuler Menyanyikan Lagu “LIHATLAH LEBIH DEKAT, DENTING, dan DAWAI” dalam Acara Indonesian Movie Actors Awards

Berikut makna dan Arti dari lirik lagu ini:

Nabila Taqiyyah – Ku Ingin Pisah2

Lirik lagu ini mencerminkan perasaan kekecewaan dan keputusan untuk mengakhiri hubungan yang telah berubah menjadi tidak menyenangkan. Narator bertanya sampai kapan dia harus menunggu agar kisah mereka kembali seperti dulu, namun merasa kesepian dan terabaikan. Pertanyaan narator tentang kapan akan ada waktu dan rasa ragu yang muncul menunjukkan keputusasaan dan kebingungan dalam hubungan tersebut. Pengakuan bahwa cinta telah pergi dan hanya meninggalkan perasaan pilu tanpa lagi kehadiran rindu menunjukkan tahap penyesalan dan pengakuan keadaan yang tidak bisa dipertahankan.

Kemudian, narator menyatakan kelelahan dan keputusasaan dalam menjalani hubungan yang telah berubah. Perubahan sikap pasangan yang tidak peduli membuatnya merasa bahwa indahnya hubungan dulu telah sirna. Keputusan untuk menyerah dan mengakui bahwa air mata yang telah dihabiskan tidak lagi memiliki arti menunjukkan langkah berat untuk mengakhiri hubungan tersebut. Meskipun demikian, narator tetap meminta maaf atas keinginan untuk berpisah, menyiratkan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sudah lama hilang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *