Lirik lagu ini tampaknya menggambarkan perasaan seseorang yang tengah merindukan kehadiran seseorang yang dicintai. Saat si penyanyi menatap langit, dia bertanya apakah orang yang dicintainya juga sedang menatap langit pada saat yang sama. Petunjuk untuk menutup mata dan merasakan gerimis yang jatuh bagai air mata menunjukkan atmosfer yang sedih dan melankolis. Dalam ungkapan keinginannya untuk bertemu, si penyanyi menyampaikan harapannya agar orang yang dicintainya bisa menunggu, dan rasa rindunya sangat besar sehingga dia bersumpah mati.
Pada paragraf kedua, lirik menggambarkan upaya si penyanyi untuk merayu Tuhan melalui doanya yang dilakukan dalam sujud. Ada ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan yang sangat mendalam jika mereka ditakdirkan bersatu. Si penyanyi menyatakan bahwa memiliki orang yang dicintai adalah anugerah, dan orang tersebut dianggap sebagai perhiasan yang dimilikinya. Nama orang yang dicintai disebut dalam doa, dan harapannya adalah agar mereka bisa bersama-sama. Keseluruhan lirik menciptakan nuansa emosional yang kuat, dengan sentuhan spiritual dan perasaan cinta yang mendalam.