Lirik, Terjemahan dan Makna atau Arti Lagu SANTRI PEKOK – Difarina Indra Adella Ft. Fendik Adella

SANTRI PEKOK - Difarina Indra Adella Ft. Fendik Adella

Genduk denok santri lulusan pondok
Isih perawan dorong tau kedemok
Tak rewangi sarungan gawe songkok
Assalamualaikum Lakokno bapake mlerok

Tak rewangi ngempet ora ngerokok
Macak sopan ben koyo kang pondok
Eh, eh ladalah suwengku lali nyoplok
Jare bapake aku koyok santri pekok

Bacaan Lainnya

Tobat kapok lombok, kadang lurus kadang menggok
Dongakno ben kapok, aku pengen oleh denok
Wes tahun-tahunan aku waleh dadi preman
Pengen tobat tenan ben oleh bojo seng iman

Tobat kapok lombok, kadang lurus kadang menggok
Dongakno ben kapok, aku pengen oleh denok
Wes tahun-tahunan aku waleh dadi preman
Pengen tobat tenan ben oleh bojo seng iman

Baca juga: Lirik, Terjemahan dan Makna Lagu Ngelabur Langit – Niken Salindry

Berikut Terjemahan dari lirik lagunya:

SANTRI PEKOK – Difarina Indra Adella Ft. Fendik Adella

Gadis manis, santri lulusan pondok
Masih suci, belum pernah disentuh
Ku paksakan mengenakan sarung, hanya peci
Assalamualaikum, ayah tersenyum melihat sinis

Tak merokok, tetap menjaga sopan
Seperti yang diajarkan di pondok
Eh, eh, gadis berkilauan, lupakan keraguan
Kata ayah, aku seperti santri yang naif

Tobat Tidak Lagi-lagi, kadang lurus kadang bengkok
Pikirkan baik-baik, aku ingin memiliki gadis itu
Selama bertahun-tahun, aku tergelincir menjadi preman
Ingin bertaubat sepenuh hati dan mendapatkan istri yang beriman

Tobat Tidak Lagi-lagi, kadang lurus kadang bengkok
Pikirkan baik-baik, aku ingin memiliki gadis itu
Selama bertahun-tahun, aku tergelincir menjadi preman
Ingin bertaubat sepenuh hati dan mendapatkan istri yang beriman

Baca juga: Lirik, Makna dan Terjemahan Lagu Kalih Welasku Denny Caknan, Versi Niken Salindry feat Lala Atila

Berikut Makna dari lirik lagunya:

SANTRI PEKOK – Difarina Indra Adella Ft. Fendik Adella

Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang pada awalnya merupakan seorang santri lulusan pondok pesantren, yang biasanya dianggap suci dan terpelajar. Namun, kemudian, ia terlibat dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan tradisi pondok pesantren. Dia mulai merokok dan kehilangan sopan santun yang diajarkan di pondok. Kata-kata “Tobat kapok” mencerminkan kesadaran dirinya yang merasa telah terlalu jauh menyimpang dari ajaran agama dan ingin bertaubat. Puisi ini menggambarkan perjalanan dari kesucian dan kepatutan menjadi preman yang tidak beriman, dan akhirnya, keinginan untuk kembali ke jalan yang benar dengan penuh iman.

Puisi ini mencerminkan perubahan dan kegelisahan dalam hidup seseorang, serta kerinduan untuk kembali kepada nilai-nilai agama dan kebaikan yang diajarkan sejak kecil di pondok pesantren. Ini adalah cerita tentang pencarian kembali identitas dan kehidupan yang lebih bermakna setelah terjatuh ke dalam jalan yang keliru.