Di Kuto Solo, pemuda dan pemudi
Di Taman Jurug di tepi Bengawan Solo
Pemuda dan pemudi, awan dan malam
Meskipun ada cinta, jangan pernah mengikat janji
Cahaya bulan yang bersinar di atas pohon cemara
Angin yang datang membawa lagu cinta
Air Bengawan berkilau, mencerminkan cahaya bulan
Ratusan bunga bermekaran, menghidupkan kenangan
Tanyakanlah mengapa, hanya ada nasib
Di Taman Jurug yang indah di Kuto Solo
Kreativitas, pemuda dan pemudi
Mereka yang lebih tua, jangan pernah lupa
Mereka yang lebih tua, jangan pernah lupa
Baca juga: Lirik, Makna dan Terjemahan Lagu KISINAN 2 – Masdddho
Berikut Makna dari lirik lagunya:
Lagu ini menciptakan gambaran tentang perasaan nostalgia dan kenangan yang mendalam terkait dengan tempat tertentu, terutama Kuto Solo dan Taman Jurug di sepanjang sungai Bengawan Solo. Puisi ini menggambarkan cahaya bulan yang memancar di tengah malam, angin yang membawa melodi cinta, dan sungai Bengawan yang mengalir membawa kenangan. Meskipun kisah cinta yang muda dan bersemangat sering kali tak mempertahankan janji, kenangan itu tetap hidup dalam ingatan. Penyair mencoba untuk mengabadikan keindahan dan kenangan dalam liriknya, seperti seribu bunga yang mekar dan menyentuh hati, menggugah kenangan yang mendalam.
Puisi ini juga merangkai perasaan tentang kehidupan yang singkat dan berlalu begitu cepat. Muda dan mudi (pemuda dan pemudi) berlalu dengan keindahan tempat-tempat seperti Taman Jurug dan Kuto Solo di tepi Bengawan Solo. Meskipun kehidupan berubah dan perubahan datang dengan cepat, pesan untuk tetap menghargai kenangan dan kreativitas tetap tersirat. Melalui puisi ini, penyair mengingatkan kita untuk tidak lupa asal-usul dan nilai-nilai kehidupan yang indah meskipun waktu terus berjalan.