Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, memastikan bahwa jembatan tersebut hingga saat ini tidak pernah menjalani pengujian kelaikan yang memadai untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa. Informasi awal menunjukkan bahwa jembatan ini telah beroperasi selama 11 bulan, namun tidak ada sistem pengamanan yang memadai untuk mengantisipasi kecelakaan seperti yang terjadi.
Baca juga:Polisi Latihan Gas Air Mata, Ganggu Kegiatan Belajar di SD Negeri 1 Purwanegara
Meskipun terdapat dugaan kelalaian dalam pengelolaan jembatan ini, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap akar permasalahan ini. Pihak berwenang juga akan memeriksa standar kaca yang digunakan di jembatan tersebut, termasuk sejauh mana kualitas dan ketebalannya sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
Peristiwa tragis ini telah memberikan peringatan yang mengharukan tentang pentingnya pengujian kelaikan secara berkala dan penerapan standar keamanan yang ketat di tempat-tempat wisata. Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama, dan insiden seperti ini seharusnya mengilhami langkah-langkah konkrit untuk memastikan keamanan di semua tempat wisata di Indonesia.