“Dia menerobos dan memaksa mendatangi di lantai 3. Benar-benar menempel leher dengan pisau,” ungkap Vissi dengan nada gemetar, mencoba mengingat kembali momen mengerikan itu. Kekerasan fisik dan ancaman nyawa ini meninggalkan bekas yang dalam pada Vissi, yang sekarang merasa trauma untuk menceritakan peristiwa tragis tersebut.
“Saya agak trauma menceritakannya,” ujarnya pada Senin (23/10/2023). Kecemasan dan trauma yang dialami Vissi akibat serangan brutal tersebut sangat memprihatinkan.
Vissi segera melaporkan serangan keji ini ke Polresta Bandung. Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, memastikan bahwa laporan tersebut telah diterima dan segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca juga:Israel Menyentil Gigi Hadid Karena Dukungannya untuk Palestina
“Laporan hari Sabtu tanggal 21 Oktober, sekarang anggota masih melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ungkap Kombes Budi.
Setelah menerima laporan serangan tersebut, pihak berwenang segera melacak dan mendatangi kediaman pelaku, SM, yang tinggal di Jalan Taman Holis, Blok A Nomor 3, Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Namun, upaya penangkapan pelaku tidak berjalan mulus. Orang tua SM, yang tinggal di rumah tersebut, menolak memberikan izin kepada penyidik Polrestabes Bandung dan Polsek Bandung Kulon untuk memasuki rumah mereka. Padahal, pihak kepolisian telah membawa surat perintah penangkapan terhadap SM.
Petugas juga memberikan peringatan berulang kali kepada SM untuk menyerahkan diri. Namun, peringatan tersebut tak diindahkan oleh pelaku.