Baca juga:Dua Pemuda yang Rampas uang dan Menganiaya Pengemis Disabilitas Positif Narkoba
Namun, yang sangat menyayat hati adalah bahwa bukannya mendapatkan bantuan dan perhatian dari anak-anaknya, Nenek Eni justru mendapati dirinya diusir oleh cucunya. Penyebab di balik tindakan ini sangat tragis. Pertama, cucunya tidak ingin lagi menyediakan tempat tinggal bagi Nenek Eni, meskipun dia bekerja sebagai seorang guru dan memiliki kemampuan untuk melakukannya. Nenek Eni berkata, “Sekarang yang bekerja adalah cucu nenek, dia guru. Cucu saya tidak ingin hasil kerjanya dimakan orang lain. Dia hanya ingin orangtuanya yang menikmatinya. Otomatis, saya diusir oleh cucu saya.”
Baca juga:Cekcok berujung Duel Mematikan di Kafe Mutiara Buton, Cemburu Buta Merenggut Nyawa
Alasan kedua, yang bahkan lebih menyedihkan, berkaitan dengan seorang sapi. Nenek Eni memiliki sapi yang dia miliki sendiri, tapi mantu perempuannya mengklaim kepemilikan sapi tersebut dan dengan tegas meminta Nenek Eni untuk pergi. Nenek Eni mengungkapkan, “Saya memiliki sapi, saya katakan kepada anak saya, ‘Jual saja sapi itu untuk modal.’ Namun, mantu saya tidak setuju, bahkan mengatakan kepada anaknya untuk mengusir saya. Saat saya sedang berbaring santai, cucu saya datang dan mengatakan, ‘Nenek harus pergi dari sini, rumah ini adalah milik bapak nenek, begitu juga dengan sapi itu. Tidak ada diskusi lebih lanjut. Itu sapi milik nenek, dikelola oleh bapak nenek, dan hasil penjualannya akan dibagi-bagikan.’ Tak ada akhirnya, dia hanya berbicara tentang sapi. Itu sapi nenek, dikelola oleh bapak nenek, dan hasil penjualannya akan dibagi-bagikan.”
Baca juga:Misteri Kabut Tebal di Siang Hari di Pantai Gunungkidul dan Bantul
Ketika Nenek Eni mencari bantuan dan melaporkan perlakuan kasar yang dia alami kepada anak kandungnya, reaksinya tidak lebih dari pasrah. “Anak saya pulang dari bekerja, saya bilang, ‘Cucumu mengusirku.’ Anak saya hanya berkata, ‘Apa? Itu adalah ibu saya, bagaimana mungkin dia diusir?’” ungkap Nenek Eni.