Salah satu hasil karyanya yang paling mencolok adalah film “Ketika Berhenti di Sini,” yang mengangkat isu-isu seputar bipolar dan kesehatan mental. Prilly Latuconsina terlibat dalam film ini dan menjadi salah satu tonggak kesuksesan Umay sebagai sutradara.
Meski memiliki banyak prestasi, menjadi sutradara juga membawa tantangan tersendiri bagi Umay. Ia harus belajar beradaptasi dengan tim produksi yang berbeda-beda dan belajar untuk bersabar serta memahami ketidaksempurnaan dalam proses pembuatan film. “Mungkin dukanya lebih kepada gua percaya nggak ada yang ideal gitu, sekalipun kita orangnya idealis. Jadi bagaimana bisa mentoleransi sesuatu yang tidak sesuai dengan ide utama kita atau ide utama kita yang tidak bisa tersampaikan,” jelas Umay.
Baca juga:Asisten Amanda Manopo, Pahlawan di Kala Terjadi Serangan Epilepsi!
Ketika ditanya mengenai pengalaman kurang menyenangkan, Umay mengungkapkan bahwa salah satu momen sulit adalah ketika para talent datang terlambat ke lokasi syuting. Namun, dengan semangat dan dedikasi, Umay berhasil mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Mantapp,, umay filmnya bagus bagus