5 Korban Bentrokan di Muntilan Jalani Perawatan, Hanya Luka Ringan

bentrokan di muntilan magelang

Bentrokan antara dua kelompok massa di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10/2023) telah menimbulkan berbagai dampak, terutama bagi para korban yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Kapolresta Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono, menyampaikan informasi bahwa tidak ada korban jiwa akibat kericuhan tersebut. Namun, terdapat laporan tentang beberapa korban luka, yang saat ini sedang menerima perawatan medis di Rumah Sakit Muntilan, Magelang.

Dari informasi yang disampaikan oleh Kombes Ruruh, 11 motor mengalami kerusakan akibat bentrokan tersebut. Selain itu, beberapa bangunan, termasuk kaca dua rumah dan sebuah bangunan panti asuhan, juga mengalami kerusakan. Meskipun ada laporan tentang korban luka, Ruruh menyatakan bahwa kondisi mereka termasuk dalam kategori luka ringan dan saat ini masih menjalani perawatan.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Kronologi Bentrokan Dua Kelompok Massa Pecah di Muntilan, Magelang, Mobil Bak Terbuka Dirusak, Belasan Motor Hancur dan Dibakar

Kejadian tersebut berawal dari kegiatan yang diadakan oleh salah satu kelompok massa di Lapangan Soepardi, Sawitan, Magelang. Setelah acara tersebut berakhir, kelompok tersebut berencana pulang ke arah Yogyakarta melalui jalan provinsi. Sayangnya, kelompok ini terlibat dalam gesekan dengan kelompok lain di sepanjang perjalanan, yang kemudian berlanjut hingga simpang tiga tape ketan Muntilan.

Pihak berwenang, termasuk Kapolresta Magelang, Bupati Magelang, dan Dandim, berusaha untuk melakukan mediasi antara kedua pihak yang terlibat dalam bentrokan. Tujuannya adalah untuk menjaga perdamaian dan mencegah terjadinya kerusuhan yang lebih luas. Mediasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat sekitar tidak terganggu akibat konflik tersebut.

Baca juga:Update Kericuhan Bentrok Dua Kelompok Massa Di Muntilan, Magelang, Ini Respon Pemerintah

Bentrokan yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB baru mereda sekitar pukul 18.30 WIB setelah petugas gabungan dari TNI, Polri, serta Damkar (Dinas Pemadam Kebakaran) turun tangan. Upaya penertiban dan penjagaan dilakukan oleh pleton Brimob Polda Jawa Tengah dan tiga pleton pengendalian massa (dalmas) dari polres sekitar.

Meskipun kejadian ini memunculkan banyak kerusakan, pihak berwenang tidak melakukan penahanan terhadap orang atau kelompok yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Tidak ada yang diamankan terkait insiden ini.

Pada akhirnya, Bupati Magelang, Zaenal Arifin, memastikan bahwa akan ada mediasi antara kedua belah pihak yang terlibat dalam bentrokan. Mediasi ini dijadwalkan akan dilakukan pada hari ini, Senin (16/10/2023), dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang di wilayah Kabupaten Magelang. Zaenal Arifin juga meminta maaf kepada masyarakat, khususnya para pengguna jalan, yang terganggu oleh peristiwa tersebut. Dia menyatakan bahwa pemerintah daerah menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi.

Baca juga: Penyebab Bentrokan Kelompok Massa Laskar BSM dan GPK di Muntilan, Magelang: Kronologi dan Upaya Mediasi

Sejauh ini, situasi di Muntilan telah kembali kondusif, dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Polisi juga belum melakukan penahanan terhadap massa yang terlibat dalam bentrokan tersebut.

Kondisi seperti ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Kericuhan dan bentrokan tidak hanya merugikan para pelaku, tetapi juga masyarakat luas yang terganggu oleh peristiwa tersebut. Upaya mediasi dan dialog menjadi penting dalam menyelesaikan konflik dan menjaga perdamaian. Semoga kejadian serupa tidak terulang dan perdamaian dapat dipulihkan di Muntilan dan wilayah sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *