“Dalam sekolah kita, kami memprogramkan kewajiban salat berjamaah bagi anak-anak kami setiap hari. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai tenaga pendidik. Saya mengajak anak-anak untuk salat, dan kami melaksanakannya secara konsisten untuk mendisiplinkan mereka,” jelas Akbar Sarosa.
Namun, ajakan untuk salat ini tidak direspon oleh para siswa. Hingga akhirnya, tindakan yang kontroversial terjadi, yaitu pemukulan dengan sebatang kayu yang ditujukan kepada ransel milik MAS.
Akbar Sarosa mempertegas bahwa tindakan ini adalah bentuk dari upaya pendisiplinan terhadap siswanya.
Baca juga: Guru Akbar Sarosa: 50 Juta atau Penjara, Gegara Menghukum Murid yang Tidak Sholat Jamaah