Menurut keterangan dari ibunya, Novia Tri Handayani, G tidak mengikuti kegiatan rohani karena saat itu ia sedang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di perpustakaan, sesuai sepengetahuan wali kelasnya. Setelah istirahat, G bertemu dengan guru kesiswaan yang menyarankan agar oknum guru memberikan hukuman kepada G dan lima siswa lainnya yang juga tidak mengikuti kegiatan rohani. Mereka disuruh berlari mengelilingi lapangan basket tanpa alas kaki, meskipun cuaca saat itu sangat panas.