Kakek Berinisial IS Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Delapan Remaja di Jambi

ilutrasi pelecehan seksual anak

Muarojambi, Jambi, 30 September 2023 – Kabupaten Muarojambi di Jambi diguncang oleh dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang kakek berinisial IS (70) terhadap delapan remaja. Ketua RT Desa Penyengat Olak, EH, yang juga merupakan orangtua dari salah satu korban, mengungkapkan bahwa penyelidikan atas dugaan pelecehan ini dimulai dari kecurigaannya terhadap perilaku mencurigakan pelaku, yang sering mondar-mandir mencari anak-anak yang bermain di sekitar.

Baca juga: Aksi Bejat Kakek Berinisial N, Remas Alat Kelamin Anak Laki-laki 12 Tahun Hingga Meninggal

Bacaan Lainnya

Curiga Terhadap Kakek Berinisial IS

EH, orangtua korban, menjadi curiga saat melihat anaknya selalu memegang uang sebesar Rp 50.000, meskipun ia tidak pernah memberikan uang jajan sebanyak itu. Setelah menanyai anaknya, ia pun mendapati fakta mengerikan bahwa uang tersebut diberikan oleh pelaku. “Kakek itu sering mondar-mandir mencari anak-anak, kemudian saya melihat anak saya memegang uang senilai Rp 50.000, setelah saya dalami keterangan dari anak saya, duit tersebut didapatkan dari pelaku, rupanya anak-anak dibujuk dan diberi uang untuk melakukan perbuatan keji tersebut,” ujar EH seperti yang dilaporkan oleh TribunJambi.com.

Tak tinggal diam, EH bersama dengan orangtua korban lainnya segera melaporkan pelaku ke polisi. Mereka merasa dirugikan dan ingin memastikan agar perbuatan tidak terpuji ini tidak terulang pada anak-anak lain.

Langkah Polisi dalam Penyelidikan

Kapolres Muarojambi, AKBP Ardiyanto, membenarkan adanya laporan tersebut dan mengatakan bahwa kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan. Meskipun pelaku telah dilaporkan, kepolisian tidak langsung melakukan penangkapan. Ardiyanto menjelaskan bahwa ada proses yang harus diikuti dalam penanganan kasus ini. “Jika memang terbukti, baru kami lakukan penangkapan dan akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan undang-undang pelecehan seksual dan perlindungan anak di bawah umur,” tambahnya. Saat ini, pelaku juga diamankan di rumahnya untuk menghindari potensi amukan massa yang marah atas tindakannya. Kasus ini memunculkan kekhawatiran serius terkait perlindungan anak-anak dan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku pelecehan seksual.