Komika Babe Cabita Berjuang Melawan Penyakit Langka, Anemia Aplastik

babe cabita rajin olahraga setelah sakit (Sumber: tangkapan layar instagram babe cabita)

Dalam sebuah perjalanan kesehatannya yang penuh tantangan, komika terkenal, Babe Cabita, menghadapi musibah kesehatan yang tak terduga. Demam yang tak kunjung reda telah menghantuinya, dan pilihan bijak untuk berkonsultasi dengan seorang dokter membawa terang atas penyakit yang sangat langka.

Ketika awalnya dicurigai menderita demam berdarah, Babe Cabita mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan darahnya menunjukkan kejanggalan yang mengkhawatirkan. Leukosit, sel darah putih penting dalam sistem kekebalan tubuh, mencapai level nol, hemoglobin rendah, dan jumlah trombosit sangat rendah.

Bacaan Lainnya

“Dokter udah curiga kalau DBD yang turun hanya trombosit kalau aku semua turun. Leukosit darah putihnya sampai nol drop, HB nya 6 terus trombosit 12 ribu,” ungkap Babe Cabita, di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (4/9).

Kecurigaan ini membawa dokter untuk meminta Babe Cabita menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang. Hasilnya mengungkapkan bahwa Babe menderita penyakit langka yang disebut Anemia Aplastik. Sebuah penyakit yang mengganggu produksi sel-sel darah di sumsum tulang.

Babe Cabita kemudian menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama dua pekan sebelum menjalani rawat jalan. Proses pemulihan yang panjang ini telah menjadi ujian yang besar bagi komika yang berambut keriting ini.

“Pulang dari rumah sakit itu satu bulanan baru benar-benar beraktivitas,” kata Zulfati Indraloka, istri Babe Cabita.

Meskipun telah melewati masa-masa sulit, Babe Cabita bersyukur atas kemajuan kesehatannya yang signifikan. Dia mengatakan, “Alhamdulillah udah pulih 100 persen sudah sembuh jadi sekarang tinggal kayak menjaga imunnya tetap stabil.”

Namun, perjuangan Babe Cabita belum berakhir. Selain istirahat dan menjaga pola makan, dia juga harus mengkonsumsi sejumlah obat. Kapan dia benar-benar sembuh masih menjadi pertanyaan besar. Dokter bahkan menyarankan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang di luar negeri sebagai salah satu alternatif untuk sembuh total.

“Kalau mau sembuh total alternatifnya harus ke Singapura atau Malaysia untuk menjalani transparansi sumsum tulang belakang,” kata Babe Cabita.

Meskipun begitu, Babe Cabita masih berharap dapat terus menjalani terapi dengan obat-obatan yang ada tanpa harus mencari bantuan di luar negeri. Dia akan menjalani pemeriksaan ke dokter setiap tiga bulan sekali dengan harapan obatnya bisa dikurangi atau bahkan tidak diperlukan lagi jika respons tubuhnya membaik.

Ini adalah perjalanan yang penuh perjuangan bagi Babe Cabita, tetapi semangat dan tekadnya untuk sembuh sepenuhnya terus membara, menginspirasi kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *