Oklin Fia Meminta Maaf di Depan MUI Terkait Kontroversi Jilat Es Krim: Meniti Jalan Pemulihan

tangkapan layar instagram oklinfiia

Jakarta, 30 Agustus 2023 – Oklin Fia, sosial media influencer yang baru-baru ini terlibat kontroversi akibat video jilat es krim di depan kemaluan pria, mengambil langkah menuju pemulihan dengan mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meminta maaf secara pribadi. Dalam situasi di mana ia sedang dihadapkan pada dua laporan polisi terkait kontennya yang menuai kontroversi tersebut, tindakan Oklin Fia untuk mencari kebijaksanaan dan petuah dari MUI adalah langkah yang diambilnya.

Ditemani oleh kuasa hukumnya, Budiansyah, Oklin Fia tiba di kantor MUI dengan niat baik untuk berdialog dan meminta maaf atas tindakan yang telah menimbulkan kecaman dari publik. Budiansyah mengungkapkan bahwa kunjungan mereka diterima dengan baik oleh pihak MUI, sebagai lembaga yang mewakili umat Islam di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Diterima dengan sangat baik ya karena kan sebagai lembaga, ibaratnya rumahnya orang-orang Islam di Indonesia ya mereka pastinya sangat welcome-lah ya dengan kedatangan Oklin yang benar-benar punya niat ingin perbaiki diri,” kata Budiansyah.

Selain meminta maaf, kunjungan Oklin Fia ke MUI juga bertujuan untuk meminta nasihat dan bimbingan. Ia merasa penyesalan yang mendalam atas tindakannya dan ingin memperbaiki diri dari kesalahan yang telah dilakukan.

“Tadi iya ke MUI benar. Oklin dalam rangka minta maaf, minta petuah, minta wejangan gitu sih. Pada prinsipnya Oklin menyesali perbuatannya gitu sih,” jelasnya.

Sebelumnya, sebelum melaporkan Oklin Fia ke polisi terkait tudingan penistaan agama dan tindakan asusila, PD SEMMI meminta pandangan MUI terkait kasus tersebut. Wasekjen Bidang Hukum MUI, Ikhsan Abdullah, menjelaskan bahwa konten jilat es krim yang dilakukan oleh Oklin Fia tidak memenuhi unsur penistaan agama.

“Saya Wasekjen bidang hukum di Majelis Ulama Indonesia, memastikan bahwa itu tidak memenuhi unsur penistaan agama,” katanya.

Lebih lanjut, Ikhsan Abdullah menegaskan bahwa kasus ini lebih berkaitan dengan masalah sosial keagamaan yang melibatkan akhlak. Meskipun tidak dianggap sebagai penistaan agama, tindakan tersebut tetap dianggap tidak pantas.

Tindakan Oklin Fia untuk meminta maaf dan mencari bimbingan dari MUI adalah langkah yang diharapkan akan membantu dia dalam proses pemulihan dan memperbaiki citranya di mata publik. Kehadirannya di MUI mencerminkan tekad untuk bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukannya serta untuk mengambil langkah positif dalam menjalani perjalanan pemulihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *