Seniman Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera Lewat Pameran Lukisan “Palette for Sumatera”
Jakarta – Yulindra Gallery menggelar pameran lukisan bertajuk Palette for Sumatera sebagai wujud empati dan solidaritas terhadap masyarakat Sumatera yang terdampak bencana alam. Pameran yang berlangsung di Bumi Pakubuwono ini menjadi ruang kolaborasi para pelukis Tanah Air sekaligus sarana penggalangan dana kemanusiaan.
Bantuan untuk Tiga Provinsi
Sebagian hasil penjualan lukisan dalam pameran tersebut akan disalurkan untuk membantu penanganan darurat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pendiri Yulindra Gallery, Yulie Nasution, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya pameran ini di tengah suasana duka yang menyelimuti Sumatera.
Ia mengungkapkan gagasan Palette for Sumatera lahir dari rasa prihatin mendalam atas besarnya dampak bencana yang tidak hanya merusak wilayah, tetapi juga merenggut banyak nyawa. “Data terakhir mencatat korban meninggal dunia mencapai 1.053 jiwa, dengan rincian di Aceh sebanyak 449 jiwa, Sumatera Utara 360 jiwa, dan Sumatera Barat 244 jiwa. Selain itu, jumlah pengungsi telah mencapai lebih dari 660 ribu orang,” kata Yulie Nasution di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025).
Kolaborasi Lintas Sektor
Berangkat dari kondisi tersebut, Yulindra Gallery menjalin kerja sama dengan Bumi Pakubuwono serta Yayasan Duta Indonesia Maju. Sejumlah pelukis nasional, di antaranya Yoyok Siswoyo dan Zamrud Setya Negara, turut ambil bagian dengan menyumbangkan karya mereka. Melalui pameran ini, seni diharapkan dapat menjadi jembatan bantuan bagi masyarakat Sumatera yang tengah berjuang bangkit.
“Kami berharap niat baik ini dimudahkan dan bantuan dapat segera sampai kepada saudara-saudari kita yang membutuhkan,” harap Yulie Nasution.
Ketua Yayasan Duta Indonesia Maju, Lisa Ayodhia, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam merespons bencana. Ia mengenang pengalamannya saat menyalurkan bantuan kemanusiaan menggunakan pesawat Hercules, yang menurutnya menjadi bukti penanganan bencana membutuhkan sinergi banyak pihak.
“Musibah ini bukan peristiwa singkat. Ini perjalanan panjang yang membutuhkan kepedulian berkelanjutan. Karena itu, pameran Palette for Sumatera tidak berhenti sebagai satu acara saja, melainkan akan berlangsung selama satu bulan penuh dengan berbagai agenda dan aktivitas lanjutan,” ujar Lisa Ayodhia.
Seni sebagai Jembatan Kemanusiaan
Pelukis Zamrud Setya Negara memandang Palette for Sumatera sebagai langkah inspiratif yang menyatukan seni dan nilai kemanusiaan. “Sumatera saat ini berada dalam warna kelabu akibat bencana. Namun, sebagaimana sebuah lukisan, keindahan lahir ketika seluruh warna dapat berdampingan dan saling melengkapi. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya melengkapi Indonesia,” ucap Zamrud Setya Negara.