Living

Lima Makanan Natal Khas dari Berbagai Negara, Sajian Unik Perayaan Akhir Tahun

Advertisement

Perayaan Natal identik dengan kehangatan bersama keluarga dan sajian lezat yang tak terpisahkan dari tradisi. Di berbagai belahan dunia, ragam hidangan khas menjadi penanda kekayaan budaya dan kebersamaan yang membuat momen Natal semakin berkesan.

Setiap hidangan membawa cerita unik, cita rasa otentik, dan sentuhan lokal yang memperkaya pengalaman menyambut hari besar umat Kristiani. Berikut adalah lima makanan Natal istimewa dari berbagai negara yang dilansir dari National Geographic.

Filipina: Bibingka

Kue tradisional Filipina ini terbuat dari tepung beras dengan tekstur lembut dan sedikit kenyal. Bibingka umumnya disantap setelah mengikuti Misa de Gallo, ibadah malam menjelang Natal. Adonan dasarnya meliputi tepung beras, santan, mentega, dan telur. Versi premiumnya kerap diperkaya dengan keju leleh, telur bebek asin, serta parutan kelapa.

Secara tradisional, bibingka dimasak menggunakan panci tanah liat yang dialasi daun pisang di atas bara api. Kini, kue manis-gurih ini juga dapat diolah menggunakan oven konvensional.

Finlandia: Lanttulaatikko

Masyarakat Finlandia biasanya menyajikan ham panggang, ikan asap, dan salad bit pada Malam Natal. Hidangan utama ini seringkali ditemani casserole sayuran, salah satunya lanttulaatikko. Sajian ini merupakan hidangan panggang berbahan dasar ubi romaine.

Ubi romaine direbus hingga empuk, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan krim, pala, serta sirup gula sebelum dipanggang. Untuk menciptakan tekstur renyah dan warna keemasan di bagian atas, taburan remah roti yang telah dicampur mentega ditambahkan sebelum dipanggang.

Afrika Selatan: Malva Pudding

Puding Malva adalah kue bolu lembut dengan isian selai aprikot yang sangat populer sebagai hidangan penutup di Afrika Selatan. Pada momen Natal, hidangan ini hadir dalam versi khusus yang ditambahkan sedikit brendi atau Amarula, minuman krim khas dari buah marula.

Saat disajikan panas, kue ini disiram saus manis yang terbuat dari krim dan mentega. Saus tersebut memberikan tekstur lengket, lembut, dan rasa karamel yang mengingatkan pada puding toffee.

Advertisement

Brasil: Farofa

Makan malam Natal di Brasil lazimnya dimulai larut malam dan bisa berlangsung hingga dini hari. Menu yang disajikan bisa beragam, mulai dari bacalhau (ikan kod asin), kalkun atau ayam panggang, hingga hidangan pendamping seperti kangkung tumis bawang putih dan salad kentang.

Namun, farofa hampir selalu hadir sebagai pelengkap. Hidangan ini adalah campuran tepung singkong yang dipanggang menyerupai remah roti, lalu dicampur mentega dan bawang putih. Tambahan potongan daging asap, kismis, atau kenari dapat memperkaya rasanya.

Denmark: Julesild

Ikan herring menjadi menu favorit di Denmark sepanjang tahun dalam berbagai olahan, seperti diasamkan, diasap, atau digoreng. Saat Natal, jenis herring istimewa bernama julesild disajikan sebagai hidangan pembuka dalam acara julefrokost, yaitu makan siang Natal yang berlangsung sepanjang Desember.

Julesild diasamkan dan dibumbui dengan kayu manis, cengkeh, serta cendana. Hidangan ini paling nikmat disantap bersama rugbrød, roti gandum hitam khas Denmark, dan saus remoulade buatan sendiri. Gravlax (salmon yang diawetkan) dan daging olahan lainnya juga kerap melengkapi sajian ini.

Setiap hidangan Natal dari berbagai negara ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi. Makanan tersebut tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan dalam merayakan Natal.

Sumber: Grid.id

Advertisement