Stories

Gubernur Aceh Datangkan Tim China untuk Cari Korban Banjir yang Hilang

Advertisement

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengambil langkah tak biasa dengan mendatangkan tim ahli dari China untuk membantu pencarian korban banjir bandang yang masih hilang. Upaya ini dilakukan karena banyaknya korban yang diduga masih tertimbun lumpur tebal pascabencana.

Aceh menjadi salah satu provinsi di Sumatera yang paling parah terdampak banjir bandang dan longsor. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025 mencatat total 914 korban tewas di tiga provinsi terdampak. Khusus di Aceh, korban jiwa mencapai 359 orang, sementara 389 lainnya dilaporkan hilang.

“Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa,” ujar Abdul Muhari, juru bicara BNPB, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube BNPB pada Sabtu (6/12/2025).

Keresahan Mualem muncul melihat banyaknya korban yang belum ditemukan. Ia menduga jasad mereka masih terperangkap dalam timbunan lumpur yang tebal akibat banjir.

Tim yang didatangkan dari China ini berjumlah lima orang. Mereka membawa peralatan khusus yang diklaim Mualem sangat membantu dalam mendeteksi keberadaan jenazah di dalam lumpur.

“Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” kata Mualem dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/12/2025), seperti dikutip dari Kompas.com.

Mualem menjelaskan, kesulitan utama dalam pencarian korban yang belum ditemukan, terutama di wilayah Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang, adalah kedalaman lumpur yang mencapai pinggang orang dewasa.

“Lumpur itu sampai pinggang, jadi mereka ada alat untuk membantu kita,” ujarnya, menegaskan urgensi bantuan teknologi.

Advertisement

Sebelumnya, Mualem telah memaparkan kondisi lapangan yang sangat berat, khususnya di daerah Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen. Ia menyebut beberapa kampung dilaporkan hilang terseret arus banjir bandang yang dahsyat.

Dalam upaya percepatan distribusi logistik, Gubernur Aceh menginstruksikan pemindahan titik pengambilan sembako dari Banda Aceh ke Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh. Langkah ini diambil agar distribusi lebih dekat dengan wilayah-wilayah yang terdampak bencana.

Selain itu, kebutuhan mendesak seperti tenda dan air bersih juga diminta untuk segera dipenuhi, mengingat ketersediaannya masih sangat minim di banyak lokasi pengungsian warga.

Keputusan Mualem mendatangkan tim asing ini menuai pujian dari berbagai kalangan di media sosial. Warganet mengapresiasi kerja keras dan kepedulian sang gubernur dalam upaya mencari dan menyelamatkan korban bencana.

“Gak pernah senangis ini liat perjuangan pejabat Bapak kereeen,” tulis salah satu akun netizen.

“Gubernur Aceh bneran kerja buat rakyat nya, sehat selalu yaa pak,” tambah akun lainnya.

“Sehat sehat pak maafin pejabat negara yg di atas atas sana,” timpal pengguna media sosial lainnya, menyiratkan perbandingan dengan pejabat lain.

Advertisement