Beliau merupakan, penyair yang sangat kritis terhadap ketidak adilan dari penguasa, rezim Soeharto. Dimana telah memegang selama 30an tahun dalam memegang pemerintahan di Indonesia serta juga telah mematikan demokrasi. Karya puisi-puisi beliau, bahkan selalu diteriakkan dalam demonstrasi-demonstrasi.
Waktu itu, tepatnya pada Juli 1996, terjadi kerusuhan di Jakarta. Beliau serta beberapa aktivis pro terhadap demokrasi ditetapkan sebagai tersangka pemicu dari kerusuhan. Wiji Thukul lantas, melarikan diri ke kota Pontianak hampir selama 8 bulan. Beliau, juga berpindah-pindah rumah tinggal.