Salah satu musisi yang datang melayat jenazah Ireng Maulana di Rumah Duka Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat pada Minggu (6/3) adalah Tantowi Yahya. Musisi dan politisi yang juga presenter itu menilai Ireng Maulana adalah sosok yang menyenangkan, humoris dan motivator bagi para sahabatnya.
“Humoris. Siapapun dekat beliau dijamin ketawa joke-nya banyak, pintar menirukan seseorang. Almarhum yang sangat menyenangkan untuk teman bicara traveling dan diskusi. Beliau punya suatu penyakit tapi karena sifat gembira dan tanggung jawab dengan sesama rekan musisi beliau nggak pernah (bilang). Paling tidak berusaha tidak memperlihatkan sakitnya. Beliau motivator penyemangat musisi jazz,” papar Tantowi.
Bagi kakak Helmy Yahya itu, Ireng Maulana adalah sosok penting di balik kemajuan musik jazz tanah air. “Orang kenal beliau musisi jazz. Tapi beliau juga gitaris musik pop yang sangat hebat. 1960-an sama era 1990-an beliau mewarnai musik pop khususnya era Dewi Yull, Iga Mawarni, Harvey Malaihollo. Terlalu banyak yang dilakukan. Salah satu tokoh penting di balik musik jazz. Beliau juga penggagas festival jazz pertama. Jak Jazz tahun 1987. Jauh sebelum Java Jazz, beliau sudah bicara itu,” jelasnya.
Walau semasa hidupnya, Tantowi belum pernah satu panggung bermain musik dengan Ireng, tapi beliau adalah orang yang selalu memberikan energi positif dan memberikan motivasi untuk memajukan musik country.
“Dengan siapapun bertemu memberi pesan kemajuan. Jadi semasa hidup menyemangati saya untuk mengembangkan musik country, walau sampai beliau meninggal kita belum (pernah) satu panggung memainkan music country,” pungkasnya.
Kontribusi Ireng di dunia musik yang begitu banyak tentu membawa kesedihan tersendiri bagi sederet musisi Indonesia. Rencananya jenazah akan dikebumikan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada esok hari, Senin (7/3).