“Kematian Yahya Sinwar adalah awal dari akhir. Ini adalah salah satu pencapaian terbesar kami sejak perang dimulai,” ujar Netanyahu dalam sebuah video yang dirilis kantornya.
Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel akan terus mengejar para pemimpin Hamas yang bertanggung jawab atas serangan besar pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel.
Tanggapan Iran: Perlawanan Akan Semakin Kuat
Tidak lama setelah pengumuman Israel, Iran merespons keras kabar kematian Sinwar. Melalui pernyataan dari Misi Iran untuk PBB, Teheran menegaskan bahwa kematian pemimpin Hamas tersebut akan semakin memperkuat perlawanan terhadap Israel.
“Perjuangan akan terus berlanjut, dan Yahya Sinwar akan menjadi teladan bagi generasi muda Palestina. Selama agresi dan pendudukan masih ada, semangat perlawanan akan tetap hidup,” demikian pernyataan resmi yang dipublikasikan melalui platform media sosial X oleh Misi Iran.
Iran melihat Sinwar sebagai martir yang akan menginspirasi rakyat Palestina untuk terus berjuang melawan pendudukan Israel, sebuah pesan yang memperlihatkan ketegangan yang semakin meningkat antara Iran dan Israel.
Operasi Panjang IDF dan Dampak Strategis
Kematian Sinwar tidak terjadi secara tiba-tiba. Israel menjelaskan bahwa pengejaran terhadap pemimpin Hamas ini telah berlangsung selama setahun, dengan puluhan operasi yang melibatkan IDF dan badan keamanan Shin Bet.
IDF menyebut bahwa operasi-operasi tersebut berhasil membatasi pergerakan Sinwar di Jalur Gaza hingga akhirnya ia dilacak dan dilenyapkan di Rafah.
“Ini adalah hasil dari operasi berkelanjutan yang dilakukan oleh pasukan kami selama setahun terakhir. Sinwar telah menjadi target utama kami, dan penghapusan dirinya adalah pukulan strategis bagi Hamas,” ungkap pernyataan resmi IDF.
Baca juga: Kematian Yahya Sinwar: Israel Klaim Kemenangan, Warga Gaza Tetap Melawan
Dampak Terhadap Konflik Israel-Hamas