Palestina – Israel memastikan bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023, tewas dalam serangan militer di Gaza Selatan.
Meskipun kematian ini disambut sebagai kemenangan oleh Israel dan sekutunya, perlawanan rakyat Palestina diperkirakan akan terus berlanjut. Berikut adalah poin-poin penting terkait peristiwa ini:
Israel Pastikan Kematian Sinwar
Kematian Pemimpin Hamas: Militer Israel mengonfirmasi bahwa Yahya Sinwar, pemimpin senior Hamas yang memimpin serangan besar ke Israel, telah terbunuh. Serangan itu terjadi di Tal El Sultan, Gaza Selatan, di mana Sinwar diketahui bersembunyi.
Pernyataan Netanyahu: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada 17 Oktober 2024, menyatakan bahwa kematian Sinwar adalah “tonggak penting” dalam melemahkan Hamas.
Ia menyebut Sinwar sebagai figur yang telah menghancurkan kehidupan rakyat Gaza dan mengatakan bahwa Hamas tak lagi memiliki kendali atas wilayah tersebut.
Netanyahu juga menegaskan bahwa operasi militer akan terus dilakukan untuk memastikan Hamas tidak lagi memimpin Gaza.
Reaksi Internasional
Dukungan Amerika Serikat: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyambut baik berita kematian Sinwar. Dalam pernyataan tertulis, Biden menyebut ini sebagai “hari yang baik bagi Israel, Amerika Serikat, dan dunia.”
Ia menekankan bahwa operasi Israel didukung oleh bantuan intelijen dari Amerika Serikat dan mengungkapkan keyakinannya bahwa tindakan ini akan membawa perubahan signifikan dalam situasi konflik di Gaza.
Pernyataan Jake Sullivan: Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, yang mendampingi Biden dalam kunjungan ke Jerman, mengatakan bahwa kematian Sinwar membuka peluang baru untuk menyelesaikan konflik, termasuk membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas.