Pertanyaan terkait bunuh diri dari F bukan hanya sekali diutarakan, melainkan hingga tiga kali dalam percakapan mereka. Dedi mengaku merasa khawatir saat itu, namun tidak menyangka bahwa hal tersebut adalah sinyal nyata dari adiknya yang sedang bergumul dengan keputusasaan.
Bantahan Soal Pinjaman Online dan Judi
Sebelum tragedi ini terjadi, berbagai spekulasi beredar di media sosial bahwa F nekat mengakhiri hidupnya akibat terlilit pinjaman online (pinjol) dan terjerat judi online (judol). Namun, pihak keluarga segera membantah dugaan ini.
Dedi menjelaskan bahwa adiknya tidak pernah terlibat dalam masalah keuangan seperti yang dirumorkan. “Adik saya nggak pernah terlibat pinjol.
Bahkan, dia adalah bendahara yang memegang uang Rp 16 juta di organisasinya, dan uang itu dikembalikan dengan baik. Dia nggak pernah neko-neko,” jelas Dedi dengan tegas. Keluarga juga sudah memeriksa ponsel korban dan tidak menemukan aplikasi terkait pinjaman atau judi.
Baca juga: 7 Fakta di Balik Bunuh Diri Mahasiswa Semarang Asal Pontianak
Tinggalkan Surat Wasiat
Salah satu hal yang membuat peristiwa ini semakin menyayat hati adalah ditemukannya surat wasiat yang ditinggalkan oleh F untuk keluarganya.
Meskipun pihak keluarga tidak mengungkap isi lengkap surat tersebut kepada media, Dedi mengonfirmasi bahwa surat itu ada dan kini berada di tangan pihak berwajib.
Dalam surat tersebut, diduga F mengungkapkan rasa lelah dan keputusasaannya, meskipun alasan pasti di balik keputusan bunuh dirinya belum diketahui secara pasti.
Sifat Tertutup Korban
F dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berbicara tentang masalah pribadinya. Keluarga bahkan tidak memiliki tanda-tanda bahwa F sedang mengalami depresi berat atau tekanan mental yang sangat besar.
Hal ini membuat keputusan F untuk mengakhiri hidupnya terasa lebih mengejutkan bagi keluarga.