Semarang – Kisah tragis seorang mahasiswa berinisial F (20), yang ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya di kawasan Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, mengejutkan banyak pihak.
Peristiwa tersebut telah menjadi viral di media sosial dan memicu berbagai spekulasi. Namun, di balik spekulasi yang berkembang, keluarga korban akhirnya mengungkapkan beberapa fakta yang menyedihkan terkait kondisi mental korban sebelum tragedi itu terjadi.
Kronologi Penemuan Korban
F ditemukan tak bernyawa pada Kamis (3/10), sekitar pukul Maghrib. Keberadaan korban yang tidak kunjung keluar dari kamar kosnya sejak pagi, serta lampu kamarnya yang tetap padam hingga malam, membuat pengelola kos curiga.
Atas permintaan keluarga, pengelola akhirnya memutuskan untuk memeriksa keadaan F. Saat pintu kamar didobrak, korban sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, menggantung di kusen pintu kamarnya.
Kabar ini segera menyebar dan menghebohkan warga sekitar serta netizen setelah diunggah oleh akun media sosial. Pihak kepolisian segera datang untuk melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Isi Surat Terakhir Mahasiswi Udinus Asal Kapuas Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Kamar Kos.
Percakapan Terakhir dengan Kakaknya
Dedi (27), kakak kandung korban, mengungkapkan bahwa dirinya adalah orang terakhir dari keluarga yang berbincang dengan F, lima hari sebelum kejadian tragis itu.
Dalam perbincangan tersebut, F sempat menunjukkan tanda-tanda kelelahan mental dan emosional, yang membuat Dedi merasa ada sesuatu yang tidak biasa.
“Adik saya memang tertutup. Ia jarang bercerita banyak, tapi saat itu dia sempat bertanya beberapa kali tentang bunuh diri. Dia bertanya, ‘Salah nggak sih bunuh diri?’ Saya jawab, tentu salah, bahkan bakal masuk neraka,” ungkap Dedi kepada media, Jumat (5/10/2024). “Dia bilang capek, tapi nggak mau cerita lebih lanjut.”