7 Fakta di Balik Bunuh Diri Mahasiswa Semarang Asal Pontianak

“Dia tanya ‘Salah nggak sih bunuh diri?’ Saya jawab salah, karena bunuh diri itu dosa besar. Tapi dia cuma bilang nanya aja. Nggak ada firasat apa-apa saat itu,” ungkap Dedi.

6. Korban Mengeluh Merasa Lelah Dalam percakapan terakhirnya dengan kakaknya, korban sempat mengeluhkan perasaan lelah yang tidak jelas alasannya. “Dia bilang capek, tapi nggak mau cerita lebih lanjut.

Bacaan Lainnya

Cuma bilang capek aja,” kata Dedi. Meski begitu, tidak ada tanda-tanda signifikan yang mengindikasikan bahwa korban akan melakukan tindakan nekat seperti bunuh diri.

Baca juga: Mahasiswi Udinus Asal Kapuas Bunuh Diri, Polisi Periksa Pacar Korban, Tidak Ditemukan Tanda Penganiayaan

7. Penanganan oleh Pihak Berwenang Setelah ditemukannya jasad korban, polisi langsung melakukan olah TKP dan menyelidiki kasus ini. Sejumlah barang bukti, termasuk surat wasiat korban, telah dibawa untuk penyelidikan lebih lanjut.

Hingga kini, pihak berwenang menyimpulkan bahwa kasus ini adalah murni bunuh diri tanpa ada indikasi kekerasan dari pihak lain.

Kesimpulan Kasus bunuh diri mahasiswa asal Pontianak ini mengguncang masyarakat dan memicu berbagai spekulasi di media sosial.

Meskipun banyak rumor yang beredar, pihak keluarga dengan tegas membantah adanya keterlibatan pinjaman online atau judi dalam keputusan korban untuk mengakhiri hidupnya.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya memperhatikan kesehatan mental dan memberikan dukungan emosional, terutama bagi mereka yang merasa tertekan namun enggan berbagi masalahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *