Lirik lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan dan perpisahan yang sulit untuk diterima. Pesan utama dalam lirik-lirik tersebut adalah untuk tidak terlalu bersedih dan menyesali apa yang telah terjadi. Istilah “Jangan kau tangisi yang telah terjadi, anggaplah hanya mimpi belaka” mencerminkan upaya untuk menerima kenyataan tanpa terlalu meratapi atau menyalahkan diri sendiri. Meskipun terjadi perpisahan yang sulit, lagu ini menekankan bahwa menangis dan menyesali mungkin tidak akan membawa manfaat yang nyata.
Pada bagian reff (refrain), lirik melukiskan kekecewaan dan kehampaan setelah peristiwa tersebut. Impian bahagia yang telah hancur menggambarkan perasaan kehilangan harapan dan kegembiraan. Hari-hari yang dijalani terasa hampa dan tidak berarti, diilustrasikan dengan gambaran burung-burung yang tak lagi menari dan bernyanyi. Metafora ini menyampaikan kesedihan dan kehilangan dalam kehidupan setelah perpisahan.
Dengan merangkum makna lirik, beberapa keyword SEO yang dapat digunakan untuk menggambarkan lagu ini mungkin melibatkan kata-kata seperti “perpisahan”, “mimpi belaka”, “kekecewaan cinta”, “kenyataan sulit”, “kehampaan”, “impian hancur”, “kesedihan”, dan “harapan yang hilang”.