Siswa SMP di Buton Selatan Mengaku Jadi Korban Pemukulan oleh Guru

ilustrasi pemukulan anak

Baca juga:Kronologi Pemukulan oleh Guru Agama Akbar Sarosa terhadap Siswanya,MAS

Pemukulan ini adalah bukti bahwa tindakan kekerasan di dunia pendidikan bukanlah masalah sepele. Hal ini memiliki dampak yang serius, baik secara fisik maupun mental, pada para siswa. Tidak hanya merusak kesehatan fisik mereka, tetapi juga merusak rasa percaya diri dan rasa aman di lingkungan sekolah.

Bacaan Lainnya

Ketidakpedulian yang Mengkhawatirkan

Gurunya sendiri, yang seharusnya berperan sebagai pendidik dan teladan bagi siswa, malah melakukan tindakan kekerasan yang sangat tidak pantas. Pemukulan yang dilakukan dengan menggunakan kayu, buku, dan tas pada berbagai bagian tubuh MJ termasuk lengan kanan, lengan kiri, dan kepala adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Tindakan ini jelas melanggar hak asasi manusia dan prinsip-prinsip pendidikan yang sehat.

Baca juga:Bullying di Sekolah Menengah Atas (SMA): Kasus yang Memantik Kemarahan Orangtua Korban

Sebelumnya, MJ juga telah menjadi korban pemukulan oleh Guru BK, yang menampar wajahnya hingga satu gigi bagian atasnya patah. Guru BK, sebagai sosok yang seharusnya memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa, justru melakukan tindakan yang sangat merugikan dan traumatik.

Kepala sekolah mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kasus pemukulan sebelumnya setelah insiden terbaru ini terjadi. “Untuk insiden sebelumnya, saya baru tahu pas peristiwa ini terjadi, setelah ditelusuri ternyata ada peristiwa sebelumnya,” kata kepala sekolah. Ini mengungkapkan tingkat pengawasan dan pengelolaan sekolah yang sangat memprihatinkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *