Baca juga:Sopir Caren Delano Ditangkap Saat Makan di Restoran
Fikri mengatakan, “Itu sebenarnya cuma jokes biasa, tapi saya menyadari bahwa jokes itu telah melanggar hukum, norma, dan etika beragama. Saya ingin meminta maaf kepada semua yang terlibat. Saya tidak bermaksud menyerang pihak lain. Saya memiliki banyak teman non-muslim, dan saya menerima konsekuensi atas kesalahan saya ini.”
Kontroversi bermula ketika video yang diduga menistakan agama Kristen diunggah oleh Fikri melalui akun TikTok @bangmorteza dan dengan cepat menyebar di media sosial. Dalam video tersebut, Fikri tampak menyentuh tentang kepercayaan umat Kristen Protestan dan Katolik, yang kemudian membuat gempar warganet.
Baca juga:Denny Caknan Ungkapkan Belasungkawa dan Doa Pasca Kecelakaan di Tol Bawen
“Karena Tuhan yang kalian sembah itu, yang digantung, bagi umat Katolik dia digantung, kalau Protestan dia tidak digantung. Bagi kalian yang masih menyembah itu, tolong pulang nanti setelah kalian tobat. Tolong pulangkan nanti tiang itu nanti ke PLN. Biar ada untuk gantung travo sama kabel. Berubahlah gereja kalian itu jadi masjid,” demikian ucapan kontroversial yang diucapkan oleh pemilik akun @bangmorteza di dalam video tersebut.
Kasus ini memang menunjukkan bahwa dunia maya bisa menjadi tempat yang berbahaya jika digunakan dengan tidak bertanggung jawab. Ucapan dan tindakan di media sosial dapat dengan mudah menyinggung perasaan dan keyakinan orang lain, bahkan berujung pada konsekuensi hukum.