Delisbeth mengatakan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh kesalahpahaman semata. ST mengira bahwa R adalah pelaku yang menggedor pintu kelasnya, tetapi sebenarnya bukan. Meskipun kabar beredar bahwa ST telah menampar siswa, pihak sekolah tidak dapat memastikan hal ini karena berbagai keterangan saksi di lokasi memberikan versi yang berbeda-beda.
Guru memarahi siswanya dalam upaya mendidik bukanlah hal yang luar biasa, menurut Delisbeth. Namun, ia menyarankan agar kejadian semacam ini tidak perlu direkam dan diviralkan di media sosial, mengingat bahwa hal tersebut mungkin akan membuat situasi menjadi semakin rumit. Peristiwa ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat mengenai batas-batas dalam mendidik dan apakah tindakan seorang guru harus terekam dan diunggah di media sosial.