Viral Siswa SD di Agam Sumatera Barat Memanjat Perbukitan Cari Sinyal untuk Ujian Online

sejumlah siswa SD di Kabupaten Agam, Sumatera Barat menaiki perbukitan sambil membawa laptop

Aksi Siswa SD Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang viral di media sosial, telah mencuri perhatian banyak orang. Video tersebut memperlihatkan sejumlah siswa SD yang memanjat perbukitan dengan membawa laptop. Dalam narasi di video tersebut, disebutkan para siswa tengah mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Tampak para siswa didampingi oleh seorang guru, duduk di tepi jurang, melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan sinyal, karena jaringan di sekolah mereka sedang bermasalah.

Dalam video tersebut, terdengar suara perempuan yang menyebutkan, “Mommy-mommy semuanya..Kami di atas dataran tinggi ini. Mau tidak mau ujian ANBK ini harus berjalan dengan lancar dan harus 100 persen selesai. Mau pun kita cari jaringan dimana pun, yang pokoknya kita harus selesai ini di atas bukit. Kami itu, dataran rendah di bawah, ada sawah. Di sini, kami di bawahnya itu jurang. Kalau tidak hati-hati bisa terperosok jatuh ke bawah.”

Bacaan Lainnya

Perekam video yang diduga adalah seorang guru menjelaskan bahwa meskipun sudah di perbukitan, jaringan masih error, dan server sedang sibuk sehingga pihak sekolah sangat khawatir. Akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali ke sekolah, di mana mereka bisa terhubung ke jaringan WiFi. “Ini udah jam setengah satu, jaringan error, server sibuk. Kami pun cemas semuanya. Dan akhirnya balik lagi ke sekolah. Dan jaringan di sekolah mulai ada. Jaringan di sekolah itu bukan tower ya. Tapi jaringan di sekolah itu seperti WiFi kabel yang dipancarkan sinarnya. Seperti itulah. Di tempat sekolah kami tidak ada jaringan, tidak ada tower. Jadi untuk ujian online rasanya, gimana ya, tidak bisa diungkapkan kata-kata, seperti inilah kami mencari sinyal,” ungkap perekam video.

Kepala Dinas Pendidikan Agam, Isra, menjawab video tersebut dengan memberikan penjelasan. Menurutnya, para guru dan siswa SD tersebut sedang melakukan uji coba atau gladi pelaksanaan ANBK yang akan digelar akhir bulan ini. Namun, saat uji coba, listrik di sekolah tiba-tiba mati, sehingga jaringan internet juga terputus. Hal ini terjadi karena sekolah menggunakan Iconnet PLN, yang mengalirkan listrik dan internet dalam satu paket. Isra menjelaskan bahwa video tersebut menampilkan guru dan siswa dari SD Negeri 28 Parit Panjang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

Kepala Dinas Pendidikan Agam, Isra, memberikan klarifikasi bahwa di sekolah ini, jaringan internet dan sarana yang ada sangat memadai. Untuk pelaksanaan ANBK nanti, tidak akan ada kendala dalam sekolah tersebut. Sekolah ini telah menyatakan kesiapannya untuk mengikuti ANBK. Isra menegaskan bahwa pelaksanaan ANBK bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah. Jika kondisi sekolah tidak memungkinkan untuk pelaksanaan ANBK, maka sekolah dapat memilih untuk menumpang di sekolah lain yang memiliki fasilitas yang sesuai. Namun, SD ini memilih untuk mandiri di sekolahnya karena jaringan internet dan sarana yang ada sudah memadai.

Video ini menciptakan perdebatan dan perbincangan luas di media sosial. Banyak yang menyayangkan bahwa siswa-siswa harus memanjat bukit untuk mendapatkan koneksi internet yang memadai saat mengikuti ujian penting seperti ANBK. Sementara itu, pihak berwenang, dalam hal ini Dinas Pendidikan Agam, telah memberikan penjelasan dan memastikan bahwa sekolah tersebut memiliki kesiapan dan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan ujian tersebut. Semoga kejadian ini memacu upaya perbaikan infrastruktur pendidikan, sehingga siswa-siswa di daerah pedesaan dapat mengikuti ujian dengan lancar tanpa harus melakukan tindakan ekstrem seperti yang terlihat dalam video tersebut.

Dalam dunia yang semakin terhubung melalui teknologi, akses internet yang memadai adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam pendidikan. Semoga kejadian ini dapat menjadi peringatan bahwa upaya perbaikan infrastruktur dan akses internet yang merata adalah hal yang sangat penting. Semua siswa, di mana pun mereka berada, harus memiliki kes