Aksi protes kepada pemerintah hari ini sungguh menarik. Warga yang geram dengan kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki, memutuskan untuk melanjutkan perlawanannya dengan cara yang tak biasa: lomba mancing. Bagaimana cara yang lebih baik untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kondisi jalan yang rusak?
Di tengah aksi tersebut, sekitar pukul 16.00 WIB, ada tiga unit kendaraan dinas (Kendis) yang melintas. Mungkin saja, mereka datang untuk mengamati para pemancing, atau mungkin sekadar ingin melihat-lihat bagaimana warga setempat bersenang-senang sambil berprotes.
Tapi tentu saja, mereka tidak terlalu peduli untuk berhenti. Kendis-kendis mewah seperti Toyota Fortuner, Pajero Sport, dan Innova melaju tanpa henti, hanya sempat menurunkan kaca mobil sebentar sambil melemparkan senyum manis kepada warga yang berkumpul di sekitar kolam lele.
Tentu saja, warga tak melewatkan kesempatan untuk memberikan sedikit ‘saran’ kepada para pejabat tersebut. “Pelan-pelan, pak sopir!” teriak seorang warga dengan nada bercanda, seakan memberi wejangan kepada mereka yang berada dalam Kendis mewah itu.
Ketua aksi, Ismail Yugo, menegaskan bahwa protes terhadap kondisi jalan yang rusak ini akan terus berlanjut. Menurutnya, mereka tak akan berhenti hingga pemerintah memberikan bukti nyata dalam bentuk perbaikan infrastruktur jalan yang mereka tuntut. Dalam semangat protes dan lomba mancing, mereka terus berjuang untuk hak mereka
