Dalam sejarah panjang perjalanan JKT48, single ke-24 mereka yang berjudul “Sayonara Crawl” muncul sebagai gemerlap bintang yang menawan di langit seni musik idol grup. Lagu yang pada awalnya dipopulerkan oleh AKB48 ini telah menjadi impian bagi banyak member JKT48 serta penggemar untuk menyajikannya dalam bahasa Indonesia. Namun, yang membuat perayaan ini semakin istimewa adalah bahwa single ini dihadirkan dengan tujuan yang sangat khusus, yaitu untuk mengantar kelulusan salah satu anggota tercintanya, Shani.
Senbatsu dari single “Sayonara Crawl” adalah sebuah kejutan yang penuh dengan keajaiban, bahkan bagi para penggemar yang biasanya selalu diberi tahu sebelumnya siapa saja yang akan berpartisipasi dalam single baru. Kali ini, “Sayonara Crawl” memilih untuk menggoda rasa penasaran para penggemar, membiarkan mereka merasakan kejutan yang menggembirakan ketika menonton MV.
Baca juga: Lirik dan Makna Lagu Sayonara Crawl – JKT48
Shani, dengan 11 partisipasi senbatsu di bawah ikatan warna kuning khas JKT48, merayakan momen terakhirnya sebagai center dalam “Sayonara Crawl.” Ini adalah single ke-4 dan juga yang terakhir bagi Shani sebagai center selama perjalanannya di JKT48. Karya ini mengingatkan kita pada banyak kenangan yang telah Shani dan Feni, sahabat sekaligus teman seangkatan Shani, lalui sejak tahun 2014.
Shani, yang dulunya menjadi bungsu di Team K3, telah tumbuh dewasa seiring berjalannya waktu. Dalam perjalanan panjangnya bersama Christy, Shani telah menjadi teman sejati yang memberi dukungan di setiap langkah perjalanan mereka. Shani pernah mengungkapkan keinginannya untuk memiliki anak seperti Muthe, yang dikenal dengan sifat cerianya dan kepribadian yang patuh.
Baca juga: JKT 48 Rilis MV single ke-24 Berjudul Sayonara Crawl, Rayakan Ulang Tahun Teater JKT48 yang ke-11
Selama 5 tahun menjadi bagian dari JKT48, Shani yakin bahwa Gita memiliki pesona yang akan membawanya menuju kesuksesan. Dengan segala kenangan indah yang telah mereka bagi, Shani dan Gita telah membentuk ikatan yang kuat di antara mereka.
Zee, yang digadang-gadang sebagai center masa depan, telah memenangkan hati banyak penggemar yang akan selalu mendukungnya dalam meraih semua mimpinya di JKT48. Meskipun beberapa memori tak selalu terlihat oleh publik, Eli dan Shani telah bersama sejak hari-hari awal di Team K3 dan dalam senbatsu Rapsodi, mereka telah bersinar bersama.
Fiony, yang menjadi member generasi 8 yang paling menonjol, telah memasuki line-up senbatsu untuk tiga single terakhir JKT48 secara berturut-turut. Keberhasilannya adalah bukti dari usaha keras dan dedikasinya.
Indah, gadis Jambi yang merantau ke Jakarta demi mewujudkan mimpinya menjadi anggota JKT48 sejak SD, sangat mengidolakan Shani. Sama seperti Fiony, Marsha juga telah menjadi member generasi 9 yang berturut-turut masuk ke line up senbatsu untuk 3 single terakhir JKT48. Mereka adalah bukti hidup bahwa kerja keras dan tekad yang kuat akan membawa seseorang ke tempat yang dia idamkan.
Kathrina, yang merupakan adik Stefi, teman segenerasi Shani, membuat mereka sudah saling mengenal sebelum Kathrina debut di JKT48. Ini adalah hubungan yang kuat yang telah mereka bina sejak awal.
Formasi senbatsu ini tentu tidak dipilih secara sembarangan. Selain fakta bahwa para member ini memiliki hubungan dekat dengan Shani, mereka juga diharapkan akan menjadi penerus yang berkualitas bagi JKT48. Dengan perkembangan pesat yang telah mereka tunjukkan, Shani dapat merasa tenang meninggalkan JKT48 kepada teman-teman dan adik-adiknya yang masih berjuang.
Dengan “Sayonara Crawl,” JKT48 merayakan akhir dari satu babak dan mengawali babak baru yang penuh potensi. Single ini bukan hanya lagu yang merayakan kelulusan Shani, tetapi juga sebuah penghormatan kepada masa lalu dan masa depan yang cerah dari idol grup tercinta ini.