Korban, DSA, berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, dan sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ia sempat menghubungi keluarganya. Dalam percakapan tersebut, DSA mengeluhkan rasa sakit di beberapa bagian tubuhnya. “Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar,” kata Dimas Yemahura Alfarauq, pengacara keluarga korban.
Selain itu, dalam perkembangan lain, DSA juga diduga telah mengunggah video di platform TikTok yang menunjukkan dirinya berbicara ke arah kamera. Dalam video yang diunggah pada Selasa, ia menyinggung tentang perjuangan wanita dalam menjaga hati pria. “Cewe nya mati matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati matian buat matiin cewe nya,” tulis korban dalam unggahannya tersebut.